Bupati Kapuas: Diperlukan Sinergi dan Peran OPD dan Camat Dukung Penurunan Stunting

:


Oleh MC Provinsi Kalimantan Tengah, Selasa, 21 Februari 2023 | 12:52 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 304


Kuala Kapuas, InfoPublik - Wakil Bupati Kapuas, HM Nafiah Ibnor mengatakan diperlukan sinergi dan peran bersama baik para Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para camat se-Kabupaten Kapuas dan instansi terkait untuk dapat mendukung program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kapuas.
 
Hal itu diungkapkan saat membuka rapat percepatan penurunan stunting di Aula Kantor Bappedalitbang Jalan Tambun Bungai Kuala Kapuas, Senin (20/2/2023). Rapat dihadiri Asisten I Setda Ilham Anwar, Direktur RSUD Kapuas dr Agus Waluyo, pihak Dinkes Kapuas dan stakeholder terkait, rapat ini diikuti para camat di wilayah Kabupaten Kapuas.
 
Pada kesempatan terpisah, Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Kapuas, dr Tri Setyautami selaku Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kapuas mengatakan dalam rapat di bahas bagaimana agar data data untuk intervensi spesifik dan intervensi sensitif percepatanan penanganan stunting ini data data yang akurat.
 
"Karena dari basis data itulah nanti kita melakukan perencanaan aksi selanjutnya," kata dr Try Setyautami, saat dikonfirmasi lewat telepon, Selasa (21/2/2023).
 
"Dari hasil rapat tersebut hasil arahan pimpinan data-data ini kami harus betul- betul akurat karena di lapangan itu kadang-kadang memang capaiannya sepertinya sudah baik tapi karena ada sesuatu dan lain hal itu tidak dapat disampaikan dengan sebenarnya," lontar dr Try.
 
Menurutnya, dari rapat itu juga diketahui bahwa sesungguhnya manfaat intervensi yang sudah diberikan untuk keluarga beresiko stunting itu sudah dirasakan seluruh keluarga berisiko.
 
"Itulah yang diformulasikan ke data yang sebenarnya. Jadi hasil rapatnya itu, camat melaporkan kondisi cakupan air minum layak per desa nya juga sanitasi dan jamban sehat dilakukan," paparnya.
 
Ia juga menuturkan, berdasarkan Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, angka stunting Kabupaten Kapuas 20,1 persen.
 
Ini ada penurunan dari tahun sebelumnya yakni 25 persen sehingga pengurangannya sebesar 4,9 persen. "Jadi target nasional (penurunan stunting) tahun 2024 nanti adalah 14 persen," pungkasnya.
 
Untuk diketahui, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. (Mitra Diskominfo Kalteng/Zulkifli/Ay)