Sebelum Doa Bersama Makanan Di Sadranan Banyuurip Tak Boleh Dicicipi

:


Oleh MC Kabupaten Semarang, Jumat, 17 Februari 2023 | 15:24 WIB - Redaktur: Tobari - 214


Tuntang, infoPublik - Tradisi Sadranan atau berdoa bersama di Makam Dusun Banyuurip, Desa Delik, Tuntang berlangsung lancar dan khidmat, Jumat (17/2/2023) pagi.

Ratusan warga, tua dan muda duduk bersama di areal makam. Sebagian besar mereka membawa ambeng berisi nasi dan aneka lauk pauk.

Menurut Teguh Santoso, salah seorang tokoh masyarakat setempat, tradisi Sadranan ini sudah turun temurun.

Pelaksanaannya setiap Jumat Wage di Bulan Rajab. Setiap kepala keluarga secara ikhlas membawa ambeng berisi nasi dan aneka lauk Termasuk satu Ingkung ayam.

"Ada pantangan, saat memasak makanan yang akan dibawa Sadranan, tidak boleh dicicipi," terangnya. Dia tidak tahu apa alasan pantangan itu. Namun banyak warga yang masih mentaati aturan itu.

Setelah warga berkumpul, dibacakan doa bersama oleh tokoh agama setempat. Setelah itu warga makan bersama di area makam. Adapula yang membawa pulang ambengannya untuk dimakan di rumah.

Ditambahkan Teguh, pada acara Sadranan inilah banyak warga yang merantau ke luar daerah kembali ke Dusun Banyuurip. Bahkan, suasana dusun lebih ramai dibandingkan saat Lebaran. Warga Banyuurip memang melestarikan tradisi ini untuk menjaga silaturahmi.

Camat Tuntang, Budi Rahardjo yang hadir mewakili Bupati H Ngesti Nugraha saat sambutan mengajak warga untuk terus menjaga kerukunan. Perbedaan agama diantara warga tidak menjadi alasan untuk tidak menjalin silaturahmi.(*/Junaedi/toeb)