:
Oleh MC PROV RIAU, Jumat, 10 Februari 2023 | 10:48 WIB - Redaktur: Kusnadi - 118
Pekanbaru, InfoPublik - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Riau dan pihak Karantina Ikan dan Pengujian Mutu (KIPM) Pekanbaru, kembali menemukan fakta baru penyebab kematian ikan di waduk PLTA Koto Panjang, Kabupaten Kampar, Riau. Di mana selain terpapar Koi Herpes Virus (KHV), ternyata ikan mati juga dinyatakan positif bakteri Hydrophila.
Kepala DKP Provinsi Riau, Herman Mahmud mengatakan, pihaknya telah membahas hasil uji laboratorium terhadap sampel ikan yang mati di waduk PLTA Koto Panjang.
"Berdasarkan hasil pengecekan di laboratorium dan rapat bersama Badan Karantina Ikan, disimpulkan bahwa kematian ikan-ikan tersebut selain terpapar virus KHV, juga positif bakteri Hydrophila," kata Herman.
Disebutkan Herman, meskipun terpapar virus dan bakteri, namun ikan-ikan yang mati di waduk PLTA Koto Panjang tersebut masih bisa dikonsumsi. Pasalnya, virus dan bakteri tersebut hanya menjangkiti sesama ikan dan tidak berbahaya bagi manusia.
"Ikannya masih bisa dikonsumsi, karena virusnya tidak berbahaya bagi manusia," ujarnya.
Namun demikian, karena jumlah ikan yang mati terlalu banyak. Para petambak kesulitan untuk menjual ikan, karena selama ini petambak memanen ikan berdasarkan pesanan, dan yang banyak memesan ikan dari provinsi Sumatera Utara.
"Selama ini yang banyak pesan ikan dari Sumatera Utara, dan saat dikirim kondisi ikannya hidup. Kalau mati seperti sekarang ini, sulit mengirimnya karena mudah rusak," sebutnya. (Mediacenter Riau/ms)