Stunting Menurun, Pemkab Toba Optimalkan Pencegahan Berkelanjutan

:


Oleh MC KAB TOBA, Selasa, 7 Februari 2023 | 16:33 WIB - Redaktur: Juli - 297


Toba, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara memfokuskan penanganan kasus stunting. Menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) menyebutkan bahwa pada 2021 jumlah stunting di Toba sebanyak 24.8 persen, sementara menurut Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGM) jumlah stunting sebanyak 999 orang (9,5 persen).

Melihat kondisi ini, Pemkab Toba terus mengoptimalkan upaya penurunan stunting. Upaya ini juga sebagai bentuk menyahuti Perpres 72 tahun 2021 tentang upaya penanganan stunting yang menargetkan stunting pada ambang batas 14 persen secara nasional.

Alhasil, dengan upaya kerja keras dari seluruh stakeholder terkait yang bergabung pada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Toba, kondisi pasien stunting sudah menurun. Hal ini terlihat berdasarkan data dari SSGI, dimana akhir tahun 2022 jumlah stunting di Toba berada dikisaran 1.011orang 9,5 persen.

"Meskipun saat ini Kabupaten Toba cukup berhasil melakukan penurunan stunting, namun kedepannya akan terus dilakukan upaya pencegahan secara berkelanjutan," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kabupaten Toba, dr.Juliwan Hutapea, Selasa (7/2/2023).

Dalam kesempatan ini, dr.Juliwan Hutapea yang juga selaku Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Toba mengimbau semua pihak agar bersama-sama bergotong royong mencegah stunting, salahsatunya dapat menjadi Bapak Asuh Anak Stunting.

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak, yang menyebabkan tinggi badan anak terhambat, lebih rendah dibanding anak seusianya. Stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan. Oleh karenanya pencegahan harus dimulai sejak dini yakni bagi orang yang menjelang perkawinan, ibu hamil, balita dan ibu menyusui sebagai variabel terjadinya stunting.

"Pencegahan stunting dilakukan dengan mengoptimalkan pengasuhan 1000 hari pertama kehidupan. Orang tua harus melakukan beberapa hal diantaranya selama kehamilan ibu harus mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, melakukan pemeriksaan rutin kehamilan, memberikan stimulasi atau rangsangan pada janin dalam kandungan, memberikan ASI ekslusif dan dilanjutkan pemberian makanan pendamping, memperkenalkan makanan bergizi pada anak sesuai dengan usia dan memberikan stimulasi kepada anak sesuai dengan usianya dan memantau perkembangan anak dengan Kartu Kembang Anak (KKA),"kata Juliwan Hutapea.(MC Toba jt/rik)

Keterangan Foto: Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kabupaten Toba, dr Juliwan Hutapea