Umat Budha Keturunan Thionghoa Gelar Doa di Vihara

:


Oleh MC KAB MERAUKE, Senin, 23 Januari 2023 | 18:47 WIB - Redaktur: Kusnadi - 159


Merauke, InfoPublik - Hari Raya Imlek atau tahun baru China 2574 yang jatuh 22 Januari kemarin diperingati warga Thionghoa yang ada di Merauke. Berbagai cara dilakukan untuk mensyukuri Imlek tersebut. Bagi Umat Budha keturunan Thionghoa, mereka mendatangi Vihara Arya Dharma Jaya yang ada di Mopah Lama Merauke untuk berdoa di Patung Budha.

Eko Purwanto, S.Ag, Romo atau pendeta di Vihara Arya Dharma Jaya Merauke mengungkapkan bahwa Vihara terbuka bagi Umat Budha yang ada di Merauke mulai pukul 08.30 WIT sampai 21.00 WIT.

‘’Di masa pandemi Covid-19 lalu, kita buka selama 2 jam sampai, tapi untuk sekarang kita buka dari pukul 08.30-21.00 WIT,’’ katanya.

Umat Budha keturunan Thionghoa yang ada di Merauke, jelas Eko, dipersilakan untuk datang ke Vihara berdoa mensyukuri apa yang Tuhan berikan sehingga bisa merayakan Imlek di tahun 2023 ini dan dapat dipertemukan lagi di Imlek berikutnya.

Menurutnya, tahun 2023 ini merupakan Sio Kelinci Air yang memiliki sifat lemah lembut, ramah, dan rendah hati. ‘’Diharapkan kepada kita semua juga menjiwai dan memiliki sifat-sifat seperti itu. Terutama rendah hati, lemah lembut dan lingkungan. Kita semua menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, menghargai suatu perbedaan,’’ katanya.

Pada kesempatan tersebut, juga digelar atraksi Barongsai dari Perkumpulan Budi Luhur Kabupaten Merauke. Fidensius Arifando, salah satu pemain dari Barongsai Merauke tersebut mengungkapkan bahwa barangsai ini selalu ditampilkan dalam setiap Imlek.

‘’Untuk tahun ini, atraksi barangsai ini kita mulai dari Vihara ini. Setelah itu, kita ke beberapa rumah warga yang merayakan Imlek ini sesuai dengan pesanan,’’ jelasnya.

Menurutnya, atraksi barangsai ini mengandung beberapa makna, namun pada dasarnya atraksi yang pihaknya lakukan adalah untuk memberikan hiburan kepada masyarakat yang menyaksikan atraksi barangsai ini.

Untuk anggota atraksi barangsai ini, Fidensius Arifando mengaku tidak seluruhnya keturunan Thionghoa tapi sebagian masyarakat nusantara yang mau bergabung dan berlatih barangsai ini. (McMrk/02/Ngr)