:
Oleh MC Prov Sumatera Barat, Minggu, 22 Januari 2023 | 11:49 WIB - Redaktur: Kusnadi - 201
Padang, InfoPubluk - Warga Bancah, Sikayan Balumuik, Kelurahan Limau Manih, Kecamatan Pauh, Kota Padang patut berbangga. Pasalnya, Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan (HKM) Sikayan Balumuik di bawah binaan Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT Semen Padang, telah berhasil mengekstrak potensi hutan menjadi berbagai produk-produk pertanian, salah satunya kopi.
Sabtu (21/1/23), bersama Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, Sekretaris Daerah Kota Padang Andree Algamar, Kadishut Sumbar Yozawardi, serta Direktur Keuangan dan umum PT Semen Padang Oktoweri, Kelompok Tani HKM Sikayan Balumuik resmi meluncurkan produk green bean dan produk jadi kopi robusta ke pasar komersil.
Peluncuran produk kopi yang dinamai "Kopi Bantjah" ini mendapat apresiasi dari Wagub Sumbar Audy Joinaldy. Terutama kepada Kelompok Tani dan juga PT Semen Padang yang giat melakukan program-program pemberdayaan masyarakat.
"Apresiasi sebesar-besarnya kepada Semen Padang. Memang ini yang dibutuhkan masyarakat," ujar Wagub Audy.
Menurut Wagub, Kopi asal Sumatra Barat saat ini sudah mulai naik daun, bahkan sudah ada yang memenuhi standar ekspor. Salah satunya Kopi Solok Radjo yang akan dipasarkan ke Oslo, Norwegia.
"Insyaallah Kopi Bantjah nanti juga bisa sampai ke sana, menjadi Solok Radjo berikutnya," lanjutnya.
Di samping itu kata Wagub, banyaknya produk kopi yang dihasilkan dari kelompok-kelompok tani perhutanan sosial, dapat pula dikemas dalam event-event promosi berupa festival kopi perhutanan sosial.
"Kita kumpulin semuanya yang menghasilkan kopi dari kehutanan sosial, yang kualitasnya sudah oke. Kita adakan West Sumatra Coffee Festival," ujar Wagub lagi.
Sementara itu Sekda Kota Padang Andree Algamar menyampaikan, Pemerintah Kota Padang akan mempopulerkan Kopi Bantjah dalam kemasan pariwisata.
"Akan kita populerkan, sesuai misi Wako Pak Hendri Septa, yaitu mengembangkan pariwisata di wilayah Timur Kota Padang. Kita ingin menjadikan Nagari Bantjah sebagai daerah ekowisata. Jadi daerah berkembang, hutan juga terjaga," ungkap Andree.
Diketahui dari Direktur Keuangan dan umum PT Semen Padang Oktoweri, Kopi Bantjah merupakan program kerjasama PT Semen Padang dengan Dinas kehutanan Sumatra Barat. Program Tanggung jawab sosial lingkungan ini juga melibatkan para ahli dan praktisi perkebunan kopi yang sudah berpengalaman seperti Solok Radjo.
Sementara untuk pengembangan lebih lanjut Kopi Bantjah, Ia menuturkan pihaknya telah menyiapkan lahan seluas 20 ha dan 80 ribu bibit batang kopi agar dapat memberdayakan masyarakat setempat yang lebih luas lagi.
"Kita buat program pemberdayaan masyarakat dalam rangka mewujudkan green economy dan green energy. PT Semen Padang saat ini perlahan merobah paradigma CSR dari charity ke arah pemberdayaan masyarakat," ungkapnya.
Melihat respons positif dari masyarakat setempat, Ia juga mengatakan PT Semen Padang telah berkomitmen untuk melanjutkan program-program semacam ini di daerah lain.
Selain produk green bean dan produk jadi Kopi Bantjah, Kelompok Tani HKM Sikayan Balumuik juga memproduksi madu galo-galo dan bersama PT Semen Padang tengah mengembangkan potensi tiga titik sumber air baku yang ada di daerah tersebut. (MC Prov Sumbar)