:
Oleh MC Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat, 20 Januari 2023 | 01:06 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 190
Jakarta Selatan - Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura, melakukan pertemuan dengan Menteri ATR/BPN RI, Hadi Tjahjanto membahas masalah pertanahan dan konflik agraria di Sulteng, di Kantor Kementerian ATR/BPN di Jakarta, Kamis(19/1/2023).
Menurut Rusdy, masalah pertanahan di Sulawesi Tengah perlu mendapatkan perhatian serius dari Kementerian ATR-BPN, karena masalah pertanahan atau konflik agraria memicu banyak sekali masalah yang terjadi di level masyarakat yang juga berakibat pada instabilitas sosial.
Rusdy menyebutkan konflik agraria di Sulawesi Tengah terjadi di areal perkebunan kelapa sawit yang tidak memiliki HGU, selain konflik agraria, perkebunan kelapa sawit yang tidak memiliki HGU juga mengakibatkan kerugian negara, karena perusahaan perkebunan kelapa sawit yang tidak memiliki HGU itu tidak melaksanakan kewajiban keuangannya pada negara, ini modus sebagai kejahatan keuangan di bidang perkebunan kelapa sawit.
Perusahaan perkebunan kelapa sawit di Sulawesi Tengah yang terdaftar resmi di Pemda Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 61 perusahaan.
Dari 61 perusahaan tersebut ada 43 perusahaan yang tidak memiliki HGU, jadi total luas lahan yang dikuasai oleh perusahaan tanpa memiliki alas hak atau tanpa HGU tersebut berjumlah 411.000 Ha tersebar di Kabupaten Donggala, Parigi Mautong, Banggai, Banggai Kepulauan, Morowali Utara dan Morowali dan Poso.
"Dari data yang kami miliki, perusahaan-perusahaan tersebut hanya memiliki Izin Lokasi."ungkap Rusdy.
Oleh karena itu, pemerintah provinsi akan segera bertindak untuk menyelesaikan masalah tersebut, seperti halnya Pemda telah mengambil langkah dalam menyelesaiakan masalah konflik lahan perkebunan PT. ANA dengan Masyarakat di 5 Desa.
Gubernur juga meminta kepada menteri untuk segera membentuk tim terpadu terdiri dari Kementerian ATR/BPN, Pemda Provinsi dan Pemkab untuk bekerja mengurai dan mencari strategi penyelesaian masalah tersebut.
Lebih lanjut, Gubernur menyampaikan permohonan untuk membantu mempercepat redistribusi dan sertifikasi tanah seluas 400 ha di KPN untuk di bagikan kepada 400 keluarga petani yang ada di Talaga.
Selanjutnya, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto mengatakan, merespon baik dan memberikan apresiasi atas kesungguhan Gubernur Sulteng untuk menyelesaikan masalah-masalah rumit yang juga menjadi perhatian khusus oleh Presiden.
Hadi Tjahjanto menambahkan, terkait dengan redistribusi dan sertifikasi tanah, memberikan apresiasi dan mendukung bahkan akan memerintahkan untuk segera menyiapkan sertifikat komunal bagi petani yang ada di Kawasan Pangan Nusantara, dan segera di jadwalkan untuk mengunjungi lokasi.
Menteri memerintahkan Dirjen PHT BPN pak Suyus untuk mempersiapkan tim terpadu dan segera berkoordinasi dengan tim Pemprov.
Hadi Tjahjanto berharap agar Gubernur-Gubernur yang lain juga bisa mengikuti langkah dan kesungguhan Gubernur Sulteng menyelesaikan dan mau terbuka atas konflik tanah dan masalahnya di wilayahnya.
Turut mendampingi Gubernur Rusdy yaitu Tim Ahli Gubernur Bidang Investasi Daerah Rony Tanusaputra, Tim Ahli Gubernur Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan HAM Ridha Saleh, Bupati Morut Delis Julkarson Hehi dan Walikota Palu Hadianto Rasyid .
Sumber : Biro Administrasi Pimpinan