:
Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 23 Desember 2022 | 10:39 WIB - Redaktur: Juli - 231
Sleman, InfoPublik - SD Negeri Donoharjo menyelenggarakan acara dengan tajuk "Gelar Kreasi dan Pameran dalam rangka Penguatan Profil Pelajar Pancasila" di Halaman SDN Donoharjo Ngaglik Sleman, Kamis (22/12/2022).
Sukardi, Kepala Sekolah SDN Donoharjo menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program penguatan profil pelajar Pancasila yang juga adalah bagian dari kurikulum merdeka meliputi enam elemen yaitu berakhlak mulia, berkebhinekaaan global, mandiri, gotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.
Memilih tema Kewirausahaan dengan Mengusung Kearifan Lokal, kegiatan ini mengajarkan anak-anak untuk dapat berkreasi, berwirausaha dan mandiri sejak dini. Beragam menu dari siswa dengan bahan dasar yang berasal dari lingkungan sekitar seperti singkong ditampilkan.
"Dengan program ini diharapkan anak menjadi terampil dalam mengolah hasil pertanian terutama singkong menjadi beragam olahan, tampilan yang menarik dari olahan singkong membuatnya naik kelas dan mampu menarik selera pembeli," kata Sukardi.
Selain produk makanan dan minuman, pada kesempatan tersebut ditampilkan berbagai keterampilan hasil kreasi para siswa di antaranya Batik Colet, Sibori, Jumputan, lukisan sketsa, anyaman, dan seni mozaik dari beragam biji-bijian.
Di bidang seni juga ada penampilan Geguritan, Macapat, tari Dolanan Anak dan Pencak Silat. Berbagai lagu Daerah dan tarian Nusantara seperti tari Tor Tor (Sumatra Utara,) tari Saman (Aceh) diperkenalkan sebagai upaya untuk menghargai seni budaya dari daerah lain. Penampilan yang juga berhasil menyedot perhatian pengunjung adalah Tari Gedruk, sebuah penampilan tari tradisional Jawa dengan iringan gamelan dengan kostum berwujud raksasa.
"Ajang seperti ini sangat berguna untuk menyalurkan dan memupuk minat bakat anak, baik softskill maupun hardskill, sehingga lebih berkembang dan berguna untuk kehidupan di masa mendatang," kata Sukardi.
Dalam kesempatan tersebut pihak kepala sekolah juga mengapresiasi tim Destana dan Rajawali Rescue yang memperkenalkan alat mitigasi sebagai upaya penyelamatan ketika terjadi bencana. (Upik Wahyuni/ KIM Donoharjo)