Kapolda  Sebut Ada 69.988 Anak- anak di Papua Barat Putus Sekolah

:


Oleh MC KAB SORONG, Rabu, 7 Desember 2022 | 04:46 WIB - Redaktur: Tobari - 288


Sorong, InfoPublik – Kapolda Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga, SH,MH, menyebut berdasarkan informasi yang diperolehnya,  ada sebanyak 69.988 anak-anak di wilayah Papua Barat putus sekolah.

Tadi,  seperti yang dilaporkan oleh  Ketua Pusat Kegiatan Belajar Mandiri (PKBM) setempat,  menuturkan bahwa anak-anak tidak sekolah alasannya  karena tidak ada biaya.

Jelas Kapolda mengutip sambutan awal dari  sumber itu, saat berkunjung ke PKBM Kampung Usili, Kelurahan Malasom, Distrik Aimas, Selasa (6/12/2022). Serta sekaligus menyerahkan bantuan sejumlah bahan makanan. Seperti  di antaranya susu, mie instan, dan beras.

Turut disaksikan sejumlah Pejabat Utama Polda Papua Barat, Kapolres Sorong Kota AKBP Johannes Kindangen, S.IK,  Kapolres Sorong AKBP Iwan P. Manurung, S.IK bersama jajarannya.

Selain itu, turut dihadiri pula  Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sorong Reinhard Simamora, S.IP, MM, Plt Kepala Dinas Sosial Amatus Turot, S.Hut, M.Si,   serta orang tua siswa, para siswa maupun sejumlah para guru di yayasan tersebut.

Lanjutnya, jika dirinya  tahu akan langsung disediki. Jika, biaya itu diselewengkan, maka oknum tersebut akan berhadapan dengan dirinya,” tegas jenderal bintang dua itu.

Bahkan, dia juga tidak yakin terkait hal itu. Masa sich, untuk mengenyam pendidikan di bangku tingkat sekolah dasar dan menengah  alasannya tidak ada biaya, sambungnya sembari merasa sedikit aneh.

Namun demikian, kata Kapolda, dirinya tidak melihat kesalahan itu sebenarnya pada siapa. Tapi paling penting apa yang hendak dilakukannya kelak.

Kami akan lakukan dengan cara kerja sama bersama Yayasan Kasih  Rumbia Koteka. Di mana  kami akan berfikir apa yang akan pihaknya untuk lakukan secara bersama.

“Khususnya pemberian pembelajaran kepada anak-anak yang putus sekolah di Kampung Usili ini,” sebutnya.

Mungkin tidak terlalu banyak. Seperti ada 50 anak usia sekolah yang ada di dua tempat ini bisa berhasil semua.

Atau di suatu saat ada yang berhasil menjadi polisi, anggata DPR atau bisa juga ada yang jadi bupati, dan langsung diaminkan oleh hadirin dari orang tua dan anak-anak tersebut.

Bisa saja saat ini mereka  (orang tua) belum mengerti bahwa adik-adik atau anak kita ini butuh perhatian.

“Memang ini bukan urusannya selaku Kapolda.  Apa fungsinya Kapolda mau ngurusin bidang pendidikan, dan sedangkan  itu bukan bidang tugasnya,” beber Kapolda.

Kembali ditegaskan, seperti awal sambutannya tadi bahwa dirinya yang takutkan apabila setelah selesai menjabat sebagai Kapolda Papua Barat,

Tuhan akan bertanya apa saja yang kamu lakukan selama bertugas di daerah tersebut. Terutama kepada anak-anak yang putus sekolah di sana.

Jika pertanyaan itu suatu saat akan ditanyakan, maka dirinya akan berjalan dengan kepala menunduk.

Untuk itu, kami datang ke tempat ini dari Polda Papua Barat ke Yayasan Kasih Rumbia Koteka di Kabupaten Sorong ini.

“Tidak ada cara lain selain itu, yakni dengan berbekal pendidikan yang mumpuni. Sehingga, hal ini bapak/ibu maupun adik-adik ini bisa baca tulis untuk bisa mengetahui berbagai perkembangan yang ada,” tuturnya. (MC Kab. Sorong/rim/ toeb)