:
Oleh MC KAB AGAM, Rabu, 30 November 2022 | 14:49 WIB - Redaktur: Kusnadi - 757
Agam, IndoPublik - Air Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam mengalami perubahan warna menjadi hijau tosca. Kondisi itu diketahui sudah terjadi semenjak beberapa hari terakhir.
Pantauan di lapangan, Minggu (27/11/2022), perubahan warna air terjadi hampir di seluruh perairan Danau Maninjau. Mulai dari wilayah Nagari Maninjau, Bayua, Duo Koto, Koto Kaciak, Koto Gadang VI Koto, Koto Malintang, Tanjung Sani, dan Sungai Batang.
Fenomena alam tersebut juga menyebabkan ikan-ikan beserta biota lainnya muncul ke permukaan danau atau biasa disebut oleh warga sekitar ‘maangai’. Diduga fenomena itu terjadi akibat pembalikan masa air atau upweeling sehingga kadar oksigen air danau mengalami penurunan.
Edmond, salah seorang warga Nagari Maninjau, mengatakan, perubahan warna air danau menjadi kehijauan terlihat sejak 4 hari lalu atau pasca terjadinya peristiwa kematian ikan keramba jaring apung (KJA) secara massal.
“Sudah 4 hari air danau berubah warna jadi hijau tosca. Biasanya penyebab perubahan warna air ini terjadi karena faktor cuaca ekstrem yang melanda,” ujarnya, Minggu (27/11/2022).
Ia menyebut, perubahan warna air danau saat ini merupakan fenomena musiman atau biasa terjadi menjelang akhir tahun.
“Perubahan warna air danau hampir terus terjadi setiap tahun, terutama saat curah hujan tinggi,” sebutnya.
Ditambahkan, fenomena yang terjadi saat ini dinilai cukup membahayakan biota danau, karena bisa menyebabkan ikan-ikan menjadi mati.
“Kadar oksigen air danau menurun ketika perubahan warna air terjadi, sehingga dapat memicu kematian ikan dan dan biota lain di dalam danau,” katanya
Sementara itu, Camat Tanjung Raya Roza Syafdefianti mengakui, tingginya intensitas hujan disertai angin kencang yang melanda kawasan Danau Maninjau menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan warna air danau.
Menurutnya, fenomena itu terjadinya pembalikan massa air atau upweeling sehingga menyebabkan oksigen di dalam danau berkurang.
“Hingga kini kondisi air danau masih berwarna kehijauan, belum normal. Karena intensitas hujan masih tinggi melanda wilayah Kecamatan Tanjung Raya,” ungkapnya.
Disebutkan, sebelum perubahan warna air danau terjadi, ribuan ikan budidaya KJA mengalami kematian massal akibat kekurangan oksigen dampak dari cuaca ekstrem yang terjadi.
Roza mengakui, hingga kini kematian ikan di Danau Maninjau masih terus terjadi, namun pihaknya belum memperoleh data terbaru jumlah kematian dan kerugian yang dialami petani KJA.
“Iya, informasinya kematian ikan KJA terus bertambah. Namun untuk data terbarunya belum didapat, karena penyuluh perikanan masih melakukan pendataan di lapangan,” jelas Roza Syafdefianti. (MC Agam)