:
Oleh KOTA TANJUNG PINANG, Jumat, 25 November 2022 | 16:14 WIB - Redaktur: Tobari - 146
Tanjungpinang, InfoPublik - Wakil Wali Kota Tanjungpinang Endang Abdullah, buka kegiatan sosialisasi pendampingan 3 bulan pra nikah bagi calon pengantin (catin), di aula Puskesmas Tanjungpinang, Kepri, Jumat (25/11/2022).
Sosialisasi diikuti 40 orang peserta yang berasal dari petugas N1 kelurahan, KUA, disdukcapil, dan lintas agama.
Wakil Wali Kota Endang mengajak peserta dan semua pihak untuk terus menjalin kemitraan, karena peran kita di sini sangat penting untuk mencegah dan meninggalkan estafet anak negeri, generasi yang berkualitas.
"Salah satunya itu, bagaimana kita menyiapkan catin dan keluarganya memiliki derajat kesehatan yang baik, serta kehamilan yang baik. Karena itulah yang akan melahirkan generasi berkualitas," ucap Endang.
Oleh karena itu, ia mengapresiasi pelaksanaan sosialisasi pendampingan tiga bulan pra nikah ini. Karena, selain BKKBN, pemko dan mitra kerja memiliki sebuah tugas khusus dalam rangka penanganan stunting di kota Tanjungpinang.
"Jadi, ini merupakan pekerjaan kita semua. Mohon kerja samanya supaya catin, baik dari keluarga, tetangga, maupun teman-teman kita tidak melahirkan generasi yang terindikasi stunting," pintanya.
Sementara itu, Manager Program Satgas Stunting Kepri, Robby Patria menyampaikan bahwa sosialisasi ini sangat penting, karena BKKBN, dinas kesehatan, dan pemko akan diuji kinerjanya ketika stunting sangat rendah.
"Kalau stunting rendah, maka kinerjanya patut dipuji. Namun, jika tinggi, maka pertanggungjawaban kepala daerah harus utamakan penurunan stunting," ucapnya.
Hal itu, kata dia, diihat dari visi misi kepala daerah yaitu rakyatnya sejahtera, tentu kesehatan harus utama.
Maka itu, kegiatan-kegiatan lainnya harus terlibat semuanya, baik dinas kesehatan, disdukcapil, KUA, bahkan kita sekarang mengajak dewan masjid.
"Saya harapkan juga ke depan bisa melibatkan forum RT dan RW, sebab mereka yang dekat dengan anak-anak stunting di wilayahnya," tuturnya.
Untuk itu, kita harus mengajak semua komponen, kita sosialisasikan di tengah masyarakat bahwa stunting ini bukan main-main, karena kalau tinggi akan menjadi ancaman.
Apalagi, Tanjungpinang sebagai ibukota provinsi Kepri harus menjadi percontohan bagaimana semua stakeholder terlibat untuk memerangi stunting dan menjaga anak-anak kita tumbuh cerdas dan sehat.
"Kami berharap, pak KUA sebelum menikahkan bisa meningatkan kepada catin agar memeriksa kesehatan. Begitu juga, petugas di disdukcapil dan kelurahan," ujarnya.
Turut hadir, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Tanjungpinang, Elfiani Sandri, kepala Puskesmas, dan BKKBN perwakilan provinsi Kepri. (tri/toeb).