Pemkab Pemalang Replikasi 15 Desa Lokus Safe4C

:


Oleh MC KAB PEMALANG, Selasa, 22 November 2022 | 21:13 WIB - Redaktur: Juli - 398


Pemalang, InfoPublik - Guna membangun lingkungan yang aman dan ramah bagi anak, Pemkab Pemalang melalui Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DINSOSKBPP) menggelar bimbingan teknis bagi 15 desa lokus Program Safe and Friendly Environment for Children (Safe4C).

Ada 60 peserta dari 15 Desa Lokus safe4C dengan keterwakilan masing - masing 4 orang terdiri dari unsur perangkat desa, organisasi masyarakat, TP PKK, Forum Anak Desa. Narasumber yang dihadirkan dari Kabid PPA, Kabid Kelembagaan Ekonomi dan Kerja sama Desa Dinpermasdes, dan Pengurus Yayasan Berdaya Indonesia.

Plt. Kepala DINSOSKBPP Agus Wibowo, saat membuka kegiatan tersebut mengatakan betapa pentingnya membangun lingkungan yang aman dan ramah bagi anak. Pemenuhan hak anak harus mutlak dipenuhi, ada hak hidup, tumbuh kembang, perlindungan dan partisipasi.

”Anak Pasal 1 (1) UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak adalah seseorang yang BELUM berusia 18 (DELAPAN BELAS) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan,” tandasnya, di Aula Sasana Bhakti Praja setempat.

Untuk itu, pihaknya berharap kepada peserta, setelah mengikuti kegiatan bintek ini, ada aksi perubahan positif di masyarakat, biar banyak masyarakat yang mengetahui tentang apa itu perlindungan anak, siapa yang bertanggungjawab jika ada masalah dengan anak.

"Bagaimana menjadi pelapor dan pelopor, termasuk mengetahui pengasuhan positif dan kepedulian desa dalam persoalan penganggaran untuk mendukung desa yang aman dan ramah pada anak dan perempuan," ujar Agus, Selasa (22/11/2022).

Sementara itu Kabid Pemberdayaan Ekonomi dan Kerja sama Desa dan Kelembagaan Masyarakat Dinpermasdes Budi Utomo, menjelaskan, desa harus peduli pada persoalan anak dan perempuan, karena mereka itu pewaris negara ini yang melanjutkan estafet kepemimpinan, dan mereka generasi anak harus berkualitas, dan memiliki skil yang ahli dan terapan.

"Siapa lagi yang akan memperhatikan anak. Anak adalah investasi bangsa, ada 79,5 juta anak Indonesia. Mereka itu 30 persen penduduk Indonesia, maka perlu disiapkan sedini mungkin dan sebaik mungkin,” pungkasnya.