Pemkot Berharap Kota-Kabupaten-Provinsi Terus Bersinergi

:


Oleh MC KOTA BENGKULU, Selasa, 22 November 2022 | 08:23 WIB - Redaktur: Kusnadi - 103


Bengkulu, InfoPublik - Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi mengucapkan selamat ulang tahun untuk Provinsi Bengkulu ke-54. Dirinya mendoakan agar Provinsi Bengkulu semakin maju dari berbagai aspek. Hal ini ia sampaikan usai mengikuti paripurna di DPRD Provinsi Bengkulu, Senin (21/11/2022).

"Ya, selamat ulang tahun untuk Provinsi Bengkulu yang ke-54. Semoga di ulang tahun ke-54 ini kita semua mendoakan agar provinsi semakin maju, dan tentunya semakin bersinergi dengan kabupaten/kota. Dan sebagai pemerintah kota kami ingin Kota Bengkulu juga menjadi bagian provinsi bengkulu, teras depan provinsi ini, mari kita sama-sama kita bersinergi agar sama-sama maju ke depannya," harap Wawali Dedy.

Lanjut Dedy, harapan tersebut akan terwujud selama sinergi dengan seluruh elemen terjalin kuat, baik itu pemerintah, swasta maupun seluruh lapisan masyarakat. 

Sebagai informasi, Bengkulu merupakan Provinsi di Sumatera yang terletak pada koordinat 5°40’ – 2° 0’ LS 40’ – 104° 0’ BT dengan luas area sebesar 19.788.70 km2 (7,640,46 ) yang berbatasan dengan, Utara (Sumatera Barat), Selatan (Lampung) Barat (Samudra Hindia), Timur (Jambi dan Sumatera Selatan).

Di wilayah Bengkulu pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti kerajaan Sungai Serut, kerajaan Selebar, kerajaan Patpetulai, kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung dan Kerajaan Marau Riang dibawah Kesultanan Banten mereka menjadi vazal.

Sebagian wilayah Bengkulu, juga pernah berada dibawah kekuasaan Indera Pura semenjak abad ke XVII. Berithis East India Company (EIC) sejak 1685 mendirikan pusat perdagangan lada bengcoolen/ coolen yang berasal dari bahasa Inggris Cut Land yang berarti Tanah Patah.

Wilayah ini adalah wilayah patahan Gempa Bumi yang paling aktip di dunia dan kemudian gudang penyimpanan di tempat yang sekarang menjadi Kota Bengkulu. Saat itu, ekspedisi EIC dipimpin oleh Ralp Ord dan William Cowley untuk mencari pengganti pusat perdagangan lada setalah pelabuhan Banten jatuh ketangan VOC, dan EIC dilarang berdagang disana. Traktat dengan kerajaan Selebar pada tanggal 12 tahun 1685 mengijinkan Inggris untuk mendirikan Benteng dan berbagai gedung perdagangan. Benteng York didirikan tahun 1685 disekitar Muara Sungai Serut.

Sejak 1713, dibangun Benteng Marlboro selesai 1719 yang hingga sekarang masih tegak berdiri. Namun, perusahaan ini lama kelamaan menyadari tempat itu tidak menguntungkan karena tidak bisa menghasilkan lada dalam jumlah mencukupi.

Sejak dilaksanakannya perjanjian London pada Tahun 1824 Bengkulu diserahkan ke Belanda, dengan imbalan Malaka sekaligus penegasan atas kepemilikan Tumasik/Singapura dan Pulau Belitung. Sejak perjanjian itu Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda.

Penemuan deposit emas didaerah Rejang Lebong pada paruh kedua abad XIX menjadikan tempat itu sebagai pusat penambangan emas hingga abad ke XX. Saat ini, kegiatan penambangan komersial pernah dihentikan sejak habisnya deposit.

Pada tahun 1930-an Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktifis pendukung kemerdekaan termasuk Soekarno. Dimasa inilah Soekarno berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi istrinya.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Bengkulu menjadi keresidenan dalam Provinsi Sumatera Selatan. Baru sejak tanggal 18 November 1968 ditingkatkan statusnya menjadi Provinsi ke-26 termuda setelah Timor-timur. (**)