Genius Umar: Baju Kuruang Basiba Cerminan Jatidiri Perempuan Minang

:


Oleh MC KOTA PARIAMAN, Sabtu, 12 November 2022 | 15:51 WIB - Redaktur: Tobari - 239


Pariaman, InfoPublik - Untuk menjaga dan melestarikan adat budaya Minangkabau, salah satunya dalam pemakaian baju kuruang basiba oleh kaum perempuan Minang.

Bundo Kanduang Kecamatan Pariaman Tengah menggelar Acara Lomba Baju Kuruang Basiba Dan Hymne Bundo Kanduang, dalam rangka HUT Bundo Kanduang Ke-48 Se-Kecamatan Pariaman Tengah.

Acara yang dibuka secara langsung oleh Wali Kota Pariaman Genius Umar, dilaksanakan di halaman Kantor Camat Pariaman Tengah, Sabtu, (12/11/2022).

Acara ini juga dihadiri oleh Ketua TP PKK Kota Pariaman Ny. Lucyanel Genius, Ketua DWP Kota Pariaman Ny. Yosnelli Balad, Camat Pariaman Tengah, Ketua TP PKK Kecamatan Pariaman Tengah, Bundo Kanduang Kecamatan Pariaman Tengah, Ketua LKAAM Kota Pariaman, Ketua KAN Kota Pariaman, Kepala Desa dan Lurah di Kecamatan Pariaman Tengah.

Dalam sambutannya Genius mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh Bundo Kanduang Kecamatan Pariaman Tengah, karena beliau melihat saat ini pakaian perempuan Minangkabau sudah banyak yang tidak sesuai lagi dengan eksistensi baju kuruang basiba, yang menggambarkan ciri perempuan minang dalam menjaga martabatnya ditengah-tengah masyarakat.

irinya sangat senang Bundo Kanduang Kecamatan Pariaman Tengah dibawah binaan Bundo Kanduang Kota Pariaman selalu menjaga pakaian yang dikenakan dari segi adat istiadatnya.

Melalui lomba baju kuruang basiba ini, diharapkan dapat memberikan pendidikan bagi generasi muda sekarang, bahwa filosofi dari baju kuruang basiba itu adalah cerminan jati diri dan identitas perempuan Minang yang penuh dengan nilai-nilai tradisi , yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita,” kata Genius.

Ema Ubadi , Bundo Kanduang Kecamatan Pariaman Tengah juga mengatakan bahwa baju kuruang basiba bukan hanya sekedar busana perempuan Minang saja, tapi mengenakan baju kuruang basiba diibaratkan sedang mengemban tanggung jawab tersendiri baik dalam  keluarga dan lingkungan masyarakat.

“Saat mengenakan baju kuruang basiba, perempuan Minang harus selalu santun dan menjaga  martabatnya, seperti tidak boleh berlenggang lenggok berlebihan atau tingkah laku yang tidak sesuai dengan ajaran agama,” ungkap Ema Ubadi.

Menurut Panitia, ada dua jenis kegiatan lomba yang diadakan yaitu lomba baju kuruang basiba dan lomba hymne bundo kanduang.

Untuk peserta merupakan utusan dari desa dan kelurahan di lingkungan Kecamatan Pariaman Tengah, dengan peserta 19 orang mengikuti lomba baju kuruang basiba dan 12 orang peserta mengikuti lomba hymne bundo kanduang.

Hadir sebagai Dewan Juri Lomba adalah Bundo Arrahmi (Bundo Kanduang Kota Pariaman), Bapak Jafriki dari Dewan Kesenian Kota Pariaman, dan Bundo Eka Fitria dari SMKN 4 Pariaman. (tachi/toeb)