Ditunjuk sebagai Juri, Selvi Samber: Kami Merasa Dihargai sebagai Legenda yang Tersisa dari Grup Musik Mambesak.

:


Oleh MC KAB BOVEN DIGOEL, Rabu, 9 November 2022 | 15:29 WIB - Redaktur: Kusnadi - 401


Boven Digoel, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Boven Digoel melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, mendatangkan dua orang Legenda yang tersisa dari Grup Musik Akustik Papua yang tenar di Tahun 1970-an yakni Grup Mambesak.

Dua pasangan Vokalis Mambesak itu yakni Frits Rumansara dan Selvi Samber mengapresiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boven Digoel, yang telah mengundang mereka, untuk hadir sebagai Tim Juri dalam Pagelaran Festival Musik Rakyat Boven Digoel 2.

"Ini suatu kehormatan ditunjuk sebagai juri, kami merasa dihargai sebagai legenda yang tersisa dari grup Mambesak," kata Selvi Samber, di sela-sela pelaksanaan FMRBD 2, Rabu (9/11/22).

Menurutnya, musik akustik lagu daerah adalah nafas hidup dari suatu bangsa khususnya suku Papua, sehingga harus terus dipertahankan dan diangkat kembali seperti masa jayanya Grup Mambesak dulu.

Sementara itu hal senada juga disampaikan Frits Rumansara pada kesempatan itu. Ia sedikit berkisah bahwa sebelum lahirnya Mambesak, pertama sudah ada grup musik rakyat Manyouri yang artinya burung Nuri dalam bahasa Biak dan ini bersifat kesukuan yang berasal dari daerah Biak. 

Namun karena dianggap hanya mewakili satu suku, sehingga dibentuklah Grup Mambesak yang artinya dalam bahasa Biak adalah Cenderawasih yang mewakili seluruh suku di Papua.

"Karena mewakili Papua, lagu-lagu yang Mambesak ciptakan juga berasal dari bahasa daerah setiap suku yang ada di Papua, sehingga pada masa jayanya sangat digemari di seluruh tanah Papua", ucap Frits.

Lanjut Frits, dirinya sangat bangga dengan adanya pergelaran Festival Musik Rakyat seperti ini. Karena dengan begini akan timbul Mambesak-mambesak baru dari Boven Digoel, yang bisa saja mewakili seluruh Tanah Papua seperti Mambesak sebelumnya. (MC.Boven Digoel/ARFK).