Tanggul Jebol Berakibat Villa Permata Terendam Banjir

:


Oleh MC KOTA SINGKAWANG, Senin, 7 November 2022 | 21:29 WIB - Redaktur: Tobari - 395


Singkawang, InfoPublik – Hujan deras yang mengguyur Kota Singkawang sejak Sabtu (5/11/2022) siang hingga dini hari menyebabkan beberapa lokasi dan jalan di Kota Singkawang terendam banjir. Salah satunya seperti di perumahan Villa Permata.

Diperumahan Villa Permata pada tahun-tahun sebelumnya tidak pernah mengalami banjir, baru sekarang di perumahan tersebut terkena banjir.

Sekda Kota Singkawang Sumastro mengatakan pihaknya telah menghubungi pemilik Villa Permata yaitu Bapak Ameng. Dari hasil komunikasi, Pemilik Villa Permata, Ameng menyebutkan banjir di Villa Permata disebabkan oleh jebolnya tiga titik tanggul yang berada di sekitar perumahan.

“Jadi kita sudah menghubungi pemilik Villa Permata. Pak Ameng menjelaskan bahwa ada tiga tanggul yang jebol di sekitar perumahan, sehinggal menyebabkan banjir di perumahan,” ujarnya.

Sumastro mengatakan topografi di Kota Singkawang khususnya di pusat kota merupakan cekungan dan lebih-lebih dihadapkan dengan cuaca ekstrim berupa curah hujan yang tinggi dengan durasi yang lama dan cakupan yang meluas hingga wilayah singbebas maka sulit untuk menghindari banjir.

“Akan tetapi dampak positif masifnya pembukaan saluran terbukti, masa rendaman yang semula berhari-hari, kali ini sangat cepat berkurang hingga tidak ada genangan. Jadi masa genangan lebih singkat,” jelasnya.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Singkawang untuk lebih bijak dan mencermati informasi yang beredar terkait dengan kejadian banjir di Kota Singkawang.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Singkawang, Asyir A Bakar mengatakan di lain pihak bahwa letak perumahan jika dilihat dari topografi berada pada daerah rendah dan ditambah lagi ada dua saluran atau drainase pembuangan yang mengapit perumahan tersebut.

Kemudian, kata Asyir drainase curah hujan yang tinggi diatas 100 milimeter dengan durasi yang cukup lama dan cakupan areal yang luas sehingga debit air yang melewati saluran tersebut sudah melewati kapasitas saluran yang ada.

“Sehingga diduga mengakibatkan jebolnya tiga titik tanggul sebagaimana diakui oleh pengembang perumahan tersebut,” katanya.

Dalam upaya penanganan banjir, Pemerintah Kota Singkawang telah melakukan normalisasi sungai sejak tanggal 28 Agustus 2022.

Normalisasi sungai tersebut dilakukan pada sungai Cisadane sepanjang 1.200 meter dengan lebar 6-14 meter serta dan saluran primer Kelapa 2 sepanjang 1.600 meter dengan lebar 5 meter.

Diantara sungai Cisadane dan kelapa 2 dihibungan dengan saluran paralel yang dinamakan Santiokong dengan panjang 1.781 meter dan lebar 6 meter.

Selain itu, saluran Santiokong juga menghubungkan ke sungai sejati yang telah dikerjakan sepanjang 991 meter dan lebar 5 meter.  

Kemudian juga menghubungkan sungai kelapa 2 dengan sungai Singkawang sepanjang 283 meter dengan lebar 6 meter. (MC. Kota Singkawang/toeb)