Kolmbeng, Roti Legendaris yang Masih Eksis hingga Kini

:


Oleh MC KAB KULONPROGO, Kamis, 3 November 2022 | 13:33 WIB - Redaktur: Juli - 963


Lendah, InfoPublik – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kulon Progo menggelar kegiatan Press tour dalam daerah ke industri makanan roti Kolmbeng di dusun Diran, Sidorejo, Lendah, Kulon Progo DIY.

Melalui bagian hubungan masyarakat bersama dengan wartawan yang tergabung dalam Paguyuban Wartawan Kulon Progo (PWK), Rabu (2/11/2022).

Kepala Dinas Kominfo Kulon Progo Agung Kurniawan mengatakan bahwa, tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan potensi usaha kecil masyarakat, guna melestarikan usaha roti legendaris yang dilakukan oleh masyarakat kalurahan Sidorejo sejak lebih dari 30 tahun yang lalu. Melestarikan industri yang menjadi ikon makanan khas daerah setempat, apalagi sudah dilakukan secara turun temurun, sudah 3 generasi, dan pasarnya sudah bagus.

“Dengan dipublikasikan oleh media harapannya masyarakat luas lebih tahu, dan bisa ikut membeli atau mencoba makanan legendaris tersebut," tambah Agung Kurniawan.

Sementara itu, Giman Ciptodiyono selaku pemilik usaha roti Kolmbeng mengatakan bahwa sudah memproduksi roti ini selama 38 tahun. Roti Kolmbeng berasal dari kata kolo biyen atau zaman dahulu diberi nama demikian karena memang roti Kolmbeng sudah ada sejak zaman penjajahan.

Giman awal mulanya ikut produksi di pabrik Pakualaman, setelah pabrik tutup kemudian memutuskan untuk produksi sendiri di rumahnya.

Dalam produksi roti Kolmbeng Ia dibantu anaknya bernama Puji Purwanto, setiap harinya dapat memproduksi kurang lebih 3 kali pembuatan adonan. Untuk 1 kali adonan menggunakan 7 kg tepung tapioka, 5 kg gula pasir, 5 kg telur, dan bahan lainnya, dari 1 kali adonan tersebut dapat menghasilkan 550 butir roti Kolmbeng.

Lebih lanjut, Giman Ciptodiyono menjelaskan harga roti kolmbeng cukup murah, berkisar Rp1.000 untuk distribusi penjualan kue ini diantaranya daerah Kulon Progo, dan di luar Kulon Progo ada di Pasar Bantul, Pasar Imogiri dan pasar Beringharjo Kota Yogyakarta. Konsumen juga dapat membeli langsung ke kediaman Pak Giman.

“Seringkali harga naik/melonjak ketika bulan ruwah (Sya'ban) dan lebaran, kalau ruwah biasanya roti ini dipakai untuk tradisi nyadran kalau lebaran biasanya pembeli dari kota untuk oleh-oleh pulang ke daerah asal," ujarnya

Giman Ciptodiyono menyebutkan bahwa, harga kue Kolmbeng dapat naik pada bulan ruwah dan lebaran. Harga roti kolmbeng juga biasa naik kapan saja jika harga bahan baku naik, contohnya untuk saat ini ada beberapa bahan baku yang harganya naik seperti tepung, telur, dan gula. Untuk menyikapi kenaikan harga bahan baku maka harga roti Kolmbeng juga ikut naik, dari awalnya Rp800 sekarang menjadi Rp1.000 per butir.

“Peminat stabil walaupun harganya naik, karena kue Kolmbeng tetap jadi roti termurah di pasar,” pungkasnya.

MC Kab.Kulon Progo/Halimah/Raihan/Har