Pemkab Tanah Datar Siap Luncurkan Orang Tua Asuh untuk Anak Stunting

:


Oleh MC KAB TANAH DATAR, Senin, 31 Oktober 2022 | 07:40 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 242


Batusangkar, InfoPublik - Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) menargetkan angka prevalensi stunting di Tanah Datar dari 21 persen 2021 lalu menjadi prevalensi 10 persen  2024.
 
Hal tersebut disampaikan Wabup Richi saat membuka acara Konsilidasi dengan Pemangku Kebijakan Tingkat Daerah (Kemitraan) dalam percepatan penurunan stunting yang bekerjasama dengan BKKBN Sumbar melalui dana aspirasi anggota DPRD RI Suir Syam di Emersia Hotel Batusangkar, Minggu (30/10/2022).
 
Richi menekankan pemerintah kabupaten Tanah Datar optimis akan bisa menekan angka stunting, Kabupaten Tanah Datar merupakan lumbung pangan di Sumatera Barat.
 
Selain itu, katanya, upaya dalam waktu dekat akan meluncurkan orang tua asuh bagi anak stunting sebanyak 648 orang berdasarkan penimbangan di Posyandu dan Puskesmas sampai usia dua tahun.
 
"Insyaallah, dalam waktu dekat pemerintah daerah akan melaunching orang tua asuh bagi anak stunting yang akan menjadi donatur tetap,"ujarnya.
 
Ia menjelaskan dalam rangka mewujudkan Kabupaten Tanah Datar yang sejahtera dan siap untuk menghadapi bonus demografi yaitu usia angkatan kerja akan lebih banyak dari tidak bekerja di 2045 nanti.
 
Dirinya berharap dengan bertemu pemuka masyarakat se Tanah Datar ini dapat mendukung upaya pemerintah dalam menekan angka stunting.
 
"Kita berharap dukungan dari semua pihak terutama pemangku kebijakan, termasuk pemuka masyarakat," tuturnya.
 
Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada anggota DPR RI Suir Syam dan BKKBN Sumbar, yang terus mendukung dan mensuport pemerintah Tanah Datar untuk mencarikan upaya penurunan angka stunting.
 
Sementara, anggota DPRD RI Suir Syam juga mengungkapkan untuk menghadapi bonus demografi pada tahun 2045 nanti, tentunya kita harus menyiapkan generasi yang cerdas, maka sekarang saatnya untuk mewujudkan dengan mencegah stunting.
 
Dalam paparannya Suir Syam menyampaikan, stunting adalah masalah kurang gizi atau gizi buruk yang sangat berpengaruh kepada kualitas generatif kehidupan manusia.Untuk itu, tambahnya dirasa semua pihak perlu turut andil dalam memerangi dan berupaya mempercepat penurunan stunting di Indonesia.
 
"Walaupun secara kuantitatif angka stunting dibandingkan Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Barat, Tanah Datar masih relatif rendah, namun kita berupaya terus supaya capaian angka penurunan itu lebih cepat,"tambahnya.
 
"2045 kelak, Indonesia akan mampu hadirkan generasi emas, generasi berkualitas, tentunya dari upaya dan kerja keras kita sekarang ini," katanya.
 
 Seluruh peserta diajak konsolidasi mulai dari sekarang untuk perhatikan asupan gizi keluarga, terutama anak-anak dan balita serta bayi dan janin dalam kandungan agar jangan sampai kekurangan gizi.
 
Pada acara itu juga hadir sebagai narasumber Kepala perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Barat Fatmawati, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PMDPPKB) Tanah Datar Novendril. (Prokopim/heri/hp/afdol/eyv)