Tekan Stunting, Pemkab Agam Gelar Gerakan Nasional Aksi Bergizi di Sekolah

:


Oleh MC KAB AGAM, Kamis, 27 Oktober 2022 | 21:58 WIB - Redaktur: Tobari - 184


Agam InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Agam melaksanakan Gerakan Nasional Aksi Bergizi bagi siswi SMAN 1 Tanjung Mutiara, Rabu (26/10/2022).
 
Aksi tersebut dibuka Wakil Bupati Agam Irwan Fikri SH, yang ditandai dengan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dan melaksanakan senam pagi bersama oleh seluruh warga sekolah.
 
Turut mendampingi Camat Tanjung Mutiara, Edo Aipa Pratama, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Arma Citra dan Wali Nagari Tiku Selatan, Ismardi.
 
Irwan Fikri berharap melalui kampanye aksi gizi, angka stunting di Kabupaten Agam akan menurun. 
 
“Aksi Bergizi ini diharapkan mampu memberikan wawasan kesehatan kepada para siswi untuk selalu memperhatikan asupan gizi mereka saat usia remaja. Sehingga stunting dapat menurun dan bisa mencapai target Presiden yakni 14% pada tahun 2024,” ujar wabup.
 
Pengetahuan tentang pentingnya pemberian TTD sebagai pencegahan terhadap kekurangan asupan gizi yang dapat berakibat terjadinya anemia bagi remaja putri, yang berdampak pada penurunan prestasi belajar di sekolah.
 
Oleh karena itu, wabup meminta setiap remaja putri meminum tablet darah pada hari yang sama setiap hari dan diminum dengan air putih agar penyerapan zat besinya maksimal.
 
“Kami tekankan lagi, jangan adek-adek takut meminum TTD. TTD bukan untuk ibu hamil saja, tapi dianjurkan sejak usia remaja,” terang Irwan Fikri.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan melalui Kabid Kesehatan Masyarakat, Arma Citra, mengatakan stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita karena asupan gizi yang tidak kuat, infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi. 
 
Gerakan Aksi Bergizi menurutnya, salah satu intervensi sebelum kelahiran, merupakan salah satu intervensi di dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting dengan indikator remaja putri menerima atau mengonsumsi tablet tambah darah.
 
Sehingga, perlu intervensi kepada remaja putri karena kondisi gizi ibu harus dalam keadaan baik. Sebab, pada saat remaja, perilaku untuk asupan gizi yang baik akan terbawa sampai dewasa hingga memasuki masa kehamilan.
 
“Melalui Gerakan Aksi Bergizi, sekolah-sekolah dan pesantren diharapkan makin memahami pentingnya gizi remaja dan menyelenggarakan kegiatan aksi bergizi setiap minggu,” pintanya.
 
Ia menjelaskan, Gerakan Aksi Bergizi terdiri dari paket kegiatan mingguan berupa aktivitas fisik atau olahraga bersama, makan bersama dan edukasi gizi, serta konsumsi tablet tambah darah bersama untuk remaja putri. 
 
Dijelaskannya, anemia pada anak usia 5 sampai 14 tahun sebesar 26,8%, usia 15 sampai dengan 24 tahun mencapai 32%. 
 
Kepatuhan remaja putri mengonsumsi tablet tambah darah saat ini masih rendah.
 
“Gerakan Aksi Bergizi penting untuk meningkatkan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri sekaligus juga memperbaiki perilaku mengonsumsi gizi seimbang,” tutupnya. (MC Agam/toeb)