Pemkot Beri Perhatian Serius Maraknya Kekerasan Terhadap Anak

:


Oleh MC KOTA BENGKULU, Senin, 17 Oktober 2022 | 10:08 WIB - Redaktur: Kusnadi - 171


Bengkulu, InfoPublik - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu turut menyikapi masih maraknya tindak kekerasan terhadap anak di Kota Bengkulu.

Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) dan UPTD PA, Pemkot terus berupaya memberikan edukasi dan aksi pencegahan kekerasan terhadap anak melalui organisasi perempuan, lembaga kemasyarakatan serta penguatan terhadap Forum Anak Kota Bengkulu.

Dalam hal ini, DP3AP2KB dan UPTD PA juga telah memberikan perlindungan kepada korban melalui program Antar Jemput Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak (Anjela Perperak) dengan memberikan pendampingan secara gratis kepada korban yakni pendampingan agama, konseling, hukum dan sosial budaya.

"Berbagai upaya kita lakukan, mulai dari edukasi, pencegahan hingga perlindungan anak. Adapun kasus yang telah tuntas kita dampingi di tahun 2022 sudah kisaran 50 persen diantaranya kasus pencabulan anak, inces, dan pelecahan seksual," ungkap Kepala DP3AP2KB Dewi Dharma, Sabtu (15/10/2022).

Pemkot juga telah melakukan MoU dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) untuk memberikan pelayanan dan bantuan hukum terhadap anak atau korban lain.

"Kita telah melakukan MoU dengan Kejari tentang pelayanan hukum terhadap korban kekerasan perempuan dan anak. Selain itu, kita juga telah mengajak seluruh institusi lainnya untuk bergerak bersama dalam mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak, apapun itu bentuknya," tambahnya.

Adapun gerakan yang digencarkan menurut Dewi ialah pelaksanaan sosialisasi dan melakukan semacam aksi dalam pencegahan terhadap anak.

"Kita melaksanakan sosialisasi seperti trauma healing, advokasi dan sosialiasi tentang pencegahan kekerasan yang mengikutsertakan guru BK di sekolah-sekolah, unsur akademis, dinas sosial, psikolog, dan konselor agama dan mitra yang menaungi program perlindungan anak seperti WCC, PUPA, Peksos, dan lembaga lainnya," demikian Dewi. (MCKB)