:
Oleh MC KAB GRESIK, Jumat, 14 Oktober 2022 | 14:54 WIB - Redaktur: Kusnadi - 508
Gresik, InfoPublik - Saat ini hampir semua nelayan di Gresik memiliki masalah yang sama terkait akses BBM dan permodalan. Untuk itu, Kabupaten Gresik bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jatim hadir memberikan solusi
Hal ini diungkapkan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat Festival Nelayan dan Temu Nelayan Kabupaten Gresik di Dusun Tajungrejo, Desa Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah, Kamis (13/10/22).
Festival tersebut merupakan ajang lomba dayung perahu yang diikuti oleh Rukun Nelayan dibawah naungan HNSI Gresik. Festival kali ini juga semakin semarak, dengan lebih dari 30 pameran produk UMKM lokal. UMKM tersebut tergabung dalam Rukun Nelayan Desa Ngimboh, Banyurip, Pangkahkulon, dan Pangkahwetan.
"Festival ini kita maknai sebagai bentuk syukur, hal ini sebagai doa untuk nelayan di Kabupaten Gresik menjadi nelayan yang berdaulat" ujarnya didepan para nelayan dan warga Tajungrejo.
Dalam membentuk nelayan berdaulat, bupati yang akrab disapa Gus Yani itu juga tekankan akan permudah akses BBM dan permodalan. Untuk itu Gus Yani secara eksklusif menggandeng PT Migas dan Bank Gresik untuk menyelesaikan hal tersebut.
"Maka dua hal ini pemerintah hadir untuk itu, Bank Gresik dengan Koperasi saling bersinergi untuk mengatasi hal itu, dan kita juga akan bangun SPBUN ditempat-tempat yang lain seperti di Campurejo kemarin yang saat ini insyaallah sudah beroperasi," ucapnya.
Ke depannya SPBUN itu akan dibangun di Lumpur, Sidayu, dan Mengare, dengan kapasitas 2.000 liter/hari dimulai dari SPBUN Campurejo.
Bupati Gresik itu juga mengukuhan 9 anggota Pengurus dan Pengawas Koperasi Konsumen Mutiara Nelayan Sejahtera Kabupaten Gresik Periode 2022-2026.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur Dyah Wahyu Ermawati, yang saat itu mewakili Gubernur Jawa Timur turut menyampaikan, saat ini Provinsi Jawa Timur tengah fokus dalam pengembangan KUB dan pembinaan mata pencaharian alternatif nelayan.
"Melalui pembinaan KUB ini, diharapkan nelayan bisa berpartisipasi aktif untuk mengembangkan kelompoknya untuk mendukung pemerintah dan memajukan kesejahteraan nelayan," ujarnya.
"Juga pembinaan mata pencaharian alternatif untuk nelayan, hal ini bertujuan untuk membuka mindset nelayan terhadap peluang usaha lain selain melaut, harapannya saat musim paceklik tiba maka nelayan dapat menjalankan usaha lain agar tetap berpenghasilan" imbuhnya.
Beberapa program lain yang juga dicanangkan Pemprov Jatim adalah sosialisasi permodalan, asuransi kesehatan, dan fasilitasi sarana prasarana penangkapan ikan.
Disisi lain dia juga mengharapkan festival kali ini dapat dikembangkan lagi, sehingga dapat menjadi sebuah objek wisata eksklusif untuk sekitarnya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jatim Mochamad Nur Arifin, yang juga sebagai Bupati Trenggalek mengatakan, mengatakan saat ini kebijakan BBM memang agak memberatkan nelayan, karena aplikasi pembayarannya hanya bisa untuk kendaraan bermotor saja.
Untuk itu, Ketua HNSI Jatim yang juga Bupati Trenggalek itu, memuji Kabupaten Gresik yang mana dapat menjadi percontohan dalam memberikan akses BBM untuk nelayannya.
"Pak Bupati (Gresik) malah bikin stasiun bahan bakarnya, jadi tidak usah jauh-jauh dan repot lewat aplikasi" ujarnya.
Ketua DPD HNSI yang akrab disapa Gus Ipin itu juga mengharapkan upaya penyediaan BBM dan modal yang dilakukan Gresik dan sekitarnya dapat membawa pengaruh besar untuk para nelayan.
Untuk mendukung semua hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan bantuan senilai Rp200 juta. Bantuan tersebut diberikan kepada Kelompok Usaha Bersama (KUB) Rejodadi berupa perahu dan mesin serta KUB Bintang Laut berupa mesin perahu. Serta uang tunai kepada 10 orang nelayan lokal.
Tidak hanya itu, beberapa bantuan sosial yang lain juga diberikan seperti santuan anak yatim untuk 10 anak, dan santunan meninggal dunia untuk 2 orang dari BPJS Ketenagakerjaan Jatim.
Sedangkan dari Kabupaten Gresik sendiri, memberikan bantuan berupa E-Pass kecil untuk 5 orang, sembako kepada 10 orang, benih ikan kepada 5 Pokdakan dengan total 225.000 benih ikan bandeng, dan 200.000 udang vaname.
Ditambah dengan Bedah Unit Pengolah Ikan (UPI) dan peralatan pengolahan kerupuk ikan kepada Poklahsar d'Krobyokan Desa Pangkahwetan Kecamatan Ujungpangkah, dan Poklahsar Pare Jaya Desa Randuboto Kecamatan Sidayu senilai lebih dari Rp300 juta.
Agenda festival ini juga dihadiri oleh BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur dan Gresik, DPRD Gresik, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gresik, Dandim 0817 Gresik, Danlanal, Kajari, dan Kapolres Gresik, serta Camat Ujungpangkah beserta Forkopimcam, Kepala Dusun Tajungrejo, Kepala Desa Pangkahwetan dan sekitarnya. Tak lupa perwakilan dari beberapa perusahaan di Gresik seperti JIIPE, PGN Saka, Pertamina, dan PT Migas. (tlh/edited by Diskominfo Kab. Gresik)