Kerupuk Ikan Bintan Disebut sudah Saatnya Menuju Pasar Digital

:


Oleh MC KAB BINTAN, Selasa, 11 Oktober 2022 | 12:28 WIB - Redaktur: Juli - 197


Bintan, InfoPublik - Sentra Kerupuk di wilayah Bintan Timur telah menunjukkan eksistensi yang luar biasa. Satu rumah produksi yang mampu menghasilkan satu ton lebih olahan kerupuk setiap bulannya setidaknya mampu mencatatkan omzet lebih dari Rp50 juta.

Tak cukup hanya di situ, Ketua TP PKK Bintan melihat ada peluang besar dalam segi pemasaran yang mestinya mampu menembus pangsa pasar yang lebih besar. Hal itu disampaikannya saat membuka kegiatan Pendampingan Pengembangan dan Diversifikasi Produk IKM Sentra Kerupuk Ikan di Sei Lekop, Selasa (11/10/2022).

"Ibu-ibu semua sudah tercatat sertifikasi halalnya. Sudah lengkap semua P-IRT-nya," tanya Hafziha di hadapan peserta.

Hafizha mengatakan bahwa perkembangan sistem pasar saat ini sangat memudahkan pengembangan usaha. Hanya saja, inovasi terhadap produk harus dilakukan. Mulai dari kemasan, variasi produk hingga komposisi bahan.

"Bahan bakunya kita jaga agar kualitas produknya baik. Kemasan juga perlu ya bu, buat semenarik mungkin, secantik mungkin, yang intinya melalui kemasan konsumen bisa terpikat dan tahu itu punya Bintan dengan cita rasanya yang khas," tambah Hafizha.

Pemasaran hasil produksi sejauh ini tersebar di wilayah Bintan, Tanjungpinang, Batam, Karimun, Kepulauan Anambas serta yang terbanyak di Riau Daratan (Provinsi Riau) dan Padang (Provinsi Sumatra Barat). Salah satu upaya yang sedang digagas sesuai persetujuan Ketua TP PKK Bintan, pemasaran nantinya akan menyentuh pasar digital (media sosial) bahkan akan mencoba menjadi bagian dari marketplace raksasa seperti Alibaba.com yang saat ini menjadi platform belanja online terbesar di dunia.

Pelatihan ini dilangsungkan selama tiga hari yang dilanjutkan dengan pendampingan selama 3 bulan ke depan. Narasumber sekaligus pendamping berasal dari Balai Diklat Industri Makasar. Nantinya seluruh pelaku IKM akan mendapatkan tambahan wawasan terkait penggunaan bahan baku, pemakaian mesin dan peralatan, pengemasan sampai pemasaran.

"Kalau nanti pemasarannya sudah ke bentuk digital, kita harus mampu menghasilkan produk yang berdaya saing bu. Ini ada narasumber yang ahli semua, ambil ilmunya, serap semua pengetahuannya dan kembangkan di tempat kita," pungkas Hafizha.