:
Oleh MC Kab Aceh Tengah, Selasa, 27 September 2022 | 14:59 WIB - Redaktur: Kusnadi - 269
Takengon, InfoPublik - Kecamatan Bies, Kabupaten Aceh Tengah, dipilih oleh Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes) Aceh untuk melaksanakan kegiatan Praktek Belajar Lapangan (PBL) bagi para mahasiswanya. Sebanyak 37 mahasiswa program studi D-III Gizi, Poltekkes Aceh telah tiba di wilayah Kecamatan Bies untuk melaksanakan Praktek Belajar Lapangan (PBL) di 12 kampung di kecamatan tersebut.
Ke 37 mahasiswa Poltekkes Aceh tersebut, Senin (26/9/2022) diserahterimakan dari Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Aceh, Dr. Aripin Ahmad, S.Si.T, M.Kes dan Ketua Prodi D-III Gizi, Arnisam, SKM, M.Kes kepada Camat Bies yang diwakili oleh Sekretaris Kecamatan (Sekcam), Malikussaleh, S Sos, MAP, bertempat di Aula Kantor Kecamatan Bies.
Dalam kesempatan serah terima tersebut, Ketua Prodi D-II Gizi, Arnisan mengatakan, para mahasiswa tersebut akan melakukan Praktek Belajar Lapangan di daerah tersebut selama 7 hari ke depan.
“Para mahasiswa kami ini, akan melaksanakan kegiatan PBL selama tujuh hari, mulai dari hari ini hingga 3 Oktober 2022 yang akan datang,” ungkap Arnisam.
Lebih lanjut dia mengatakan, para mahasiswa akan fokus pada kegiatan mengumpulkan data status gizi balita dan ibu hamil di 12 kampung/desa yang ada di Kecamatan Bies, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
“Fokus kegiatan mahasiswa dalam PBL ini adalah melakukan pengumpulan data status gizi balita dan ibu hamil, kemudian para mahasiswa akan membuat laporan, dan selanjutnya akan ditindak lanjuti dengan intervensi gizi, yang nantinya dapat menjadi acuan penanganan gizi di Kecamatan Bies,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Aceh, Dr. Aripin Ahmad, S.Si.T, M.Kes mengatakan, ke-37 mahasiswa ini merupakan calon ahli gizi yang nantinya akan menjadi tenaga kesehatan dan menjadi generasi di masa depan yang berperan dalam perbaikan gizi di masyarakat.
“Praktek Belajar Lapangan ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang akan menjadi bekal ilmu bagi para mahasiswa dalam mengidentifikasi masalah dan menyusun program intervensi gizi, sehingga pada saatnya, para mahasiswa ini akan siap mengabdikan dirinya sebagai ahli gizi yang akan membantu program perbagikan masyarakat,” ujar Aripin.
Dalam kesempatan itu, Aripin Ahmad juga menyampaikan bahwa saat ini di Aceh Tengah masih menghadapi tingginya permasalahan gangguan pertumbuhan pada anak atau yang dikenal dengan stunting.
“Oleh karenanya kehadiran mahasiswa di daerah ini harus benar-benar bisa membantu Puskesmas dan Pemerintah Kampung dalam upaya mengidentifikasi status gizi anak dengan melakukan pengukuran antropometri secara tepat dan benar sehingga didapatkan data yang akurat, sehingga data yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk menurunkan angka stunting di daerah ini” lanjut Aripin yang merupakan putra Gayo ini.
Sementara itu, Camat Bies yang diwakili oleh Sekcam, Malikussaleh, S.Sos, MAP berharap, dengan kehadiran mahasiswa ini, bisa menjadi tempat konsultasi warga, tentang bagaimana pola pengasuhan gizi yang baik bagi keluarga.
“Kami merasa bersyukur, daerah kami dipilih sebagai lokasi kegiatan PBL ini, kami berharap para mahasiswa mampu menggali permasalahan sehingga mahasiswa mampu menyusun rencana program gizi nantinya, untuk itu kami mohon dalam pelaksanaan PBL ini para mahasiswa dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan para Reje, Bidan Desa dan kader-kader Posyandu, sehingga data yang didapatkan benar-benar valid dan akurat, dan kegiatan PBL ini berhasil secara optimal sesuai dengan yang kita harapkan bersama" ujar Sekcam. (Fathan Muhammad Taufiq/MC Aceh Tengah)