:
Oleh MC KAB KEP TANIMBAR, Senin, 5 September 2022 | 16:53 WIB - Redaktur: Kusnadi - 301
Saumlaki, InfoPublik - System Pengelolaan Air Minum (SPAM) Weymomolin memilik kapasitas mata air sebesar 100 liter/detik dan baru terpakai kurang lebih 35 liter/detik untuk mencukupi kebutuhan air minum khususnya Kota Saumlaki dan Desa Olilit.
Dari perhitungan 35 liter tersebut cukup untuk mencukupi kebutuhan yang ada. Namun informasi dari Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kepulauan Tanimbar dikatakan masih ada beberapa permasalahan.
Pertama, adanya pipa-pipa PDAM yang bocor, tingkat kebocorannya cukup tinggi di beberpa tempat. Kedua adanya ukuran pipa yang terlalu kecil sehingga tidak bisa menyuplai air ke lokasi yang dibutuhkan masyarakat.
“Tadi sudah kita sampaikan kepada Dirut PDAM bahwa supaya nantinya segera melakukan perbaikan-perbaikan terhadap pipa yang bocor dan pipa yang ukurannya kecil," jelas Direktur Air Minum Direktorat Jenderak Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Anang Muchlis sesaat sebelum berangkat ke Jakarta dari Bandara Mathilda Batlateri Amtufu, Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Minggu (4/9/2022).
Anang Muchlis mengatakan, pemerintah pusat akan mendukung kalau sekiranya kapasitas 35 liter perdetik sudah bisa dimanfaatkan secara maksimal dan Bapak Presiden menyampaikan kalau ternyata kedatangannya ke sini dalam rangka untuk melihat potensi kalau seandainya nanti Blok Gas Masela itu memang jadi berkembang, potensi-potensi yang ada di dalam ini seperti apa dan salah satunya untuk melihat tuntutan ketersediaan air baku yang ada.
“Beliau tadi sangat senang sekali melihat yang ada di SPAM Weymomolin, karena dari 100 liter yang ada masih terpakai 35 sehingga ada sisanya. Dan juga ada dana dari Balai Sungai yang akan membuat bendungan di lokasi ini,” beber Muchlis.
Informasinya bendungan tersebut akan menampung 400 liter air perdetik sehingga ketika digabungkan dengan sisa yang ada di mata air Weymomolin kurang lebih ada 45 liter ditambah 400 liter kurang lebih 450 liter yang berpotensi untuk mengantisipasi kalau natinya kawasan ini berkembang.
“Informasi dari teman-teman Balai Air dan Sungai, disampaikan bahwa bendungan akan disiapkan dengan volume tampung kurang lebih 2 juta meter perdetik, bisa menyuplai air baku sebesar kurang lebih 400 liter perdetik. Cukup satu titik,” jelasnya.
Balai Air dan Sungai akan membuat desain bendungan dan pemerintah daerah akan membuat rencana master plan atau tata ruang terkait pengembangan di wilayah. “Kami tentu akan mengikuti dan akan membuat satu desain yang nantinya akan mengacu pada tata ruang atau kota ruang yang telah disiapkan oleh pemerintah provinsi,” sebut Muchlis.
Lanjutnya, “Tadi Pak Presiden memberikan instruksi kepada Pak Gubernur supaya segera membuat tindak lanjut terkait rencana pengembangan di lokasi ini,” ujarnya.
Selain itu, kapasitas pompa air yang ada (exsisting) yaitu pompa dengan kapasitas 25 liter dan 5 liter yang sebelumnya digerakkan oleh tenaga listrik. Pompa itu masih bisa dimanfaatkan dan tahun 2021 pembangunan optimalisasi di SPAM Weymomolin dan salah satunya adalah menambah pemasangan pompa kapasitas 35 liter/detik dengan tenaga surya dan itu sudah berjalan.
“Tentu pompa yang baru ini memperkuat kehandalan daripada PDAM dalam rangka untuk menyiapkan air minum di Saumlaki,” pungkasnya. (MC Maluku Tenggara Barat/Ansor).