:
Oleh MC KAB HULU SUNGAI UTARA, Selasa, 16 Agustus 2022 | 11:00 WIB - Redaktur: Kusnadi - 146
Amuntai, InfoPublik - Puluhan Pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) kabupaten/kota berserta pengelola perpustakaan se-Kalimantan Selatan (Kalsel) mengikuti Sosialisasi Pembinaan Perpustakaan, dalam program peningkatan indeks literasi, di Aula Dispersip Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Senin (15/8/2022).
Adapun 50 orang pengelola perpustakaan tersebut terdiri dari guru/relawan pustakawan dari berbagai sekolah yang diselenggarakan oleh Dispersip Provinsi Kalimantan Selatan.
Wildan Akhyar, Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Perpustakaan Dispersip Kalsel, mengatakan, pembinaan ini dilaksanakan untuk memperkuat kapasitas pengelolaan perpustakaan yang ada ditingkat kabupaten/kota.
"Hingga kita bisa menggali informasi yang diperlukan dalam konteks pengelolaan perpustakaan di era yang sudah semakin maju ini," ucap Akhyar.
Berdasarkan Undang-Undang (UU) 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, disebutkan bahwa Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Perputakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan berwenang mengatur, mengawasi dan mengevaluasi penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan di wilayah masing-masing.
Akhyar, mengatakan, tujuan kegiatan pembinaan ini meningkatkan mutu penyelenggaraan perpustakaan yang diarahkan kepada standar nasional perpustakaan yang meliput yaitu standar koleksi perpustakaan, sarana dan prasarana, pelayanan perpustakaan, tenaga perpustakaan, peyelenggaraan dan pengelolaan.
"Semoga seluruh perpustakaan nantinya yang ada di kabupaten/kota se-Kalsel bisa ter akreditasi dengan nilai yang maksimal." harap Wildan Akhyar.
Sementara itu, Kepala Dispersip HSU, Lailatannor Raudah mengucapkan, terima kasih kepada Dispersip Provinsi Kalsel atas program pembinaan perpustakaan yang dilaksanakan di Kabupaten HSU.
"Untuk HSU baru 19 perpustakaan yang sudah ter akreditasi, dan untuk Perpustakaan Daerah Alhamdulillah dengan nilai A, dan untuk Perpustakaan SLTA, SLTP, SD dan juga perpustakaan desa sudah mempunyai nilai B dan juga C," kata Lailatannor Raudah.
"Untuk ke depannya kita sudah mengusulkan 10 calon perpustakaan untuk mengikuti akreditasi, dikarenakan untuk akreditasi pertama dibiayai langsung oleh perpustakaan nasional." pungkasnya. (diskominfosandi/nata/yudi/ricky)