Oleh MC KAB RAJA AMPAT, Kamis, 4 Agustus 2022 | 07:02 WIB - Redaktur: Tobari - 426
Raja Ampat, InfoPublik - Dinas Komunikasi Informatika, Persandian dan Statistik Raja Ampat melakukan tatap muka dengan Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Manokwari, Papua Barat, Selasa (1/8/2022).
"Kami kemarin (Senin, 1/8/2022) bertemu dengan Loka Monitor SFR Manokwari. Tujuan membangun kerja sama dan meminta dukungan untuk memberikan pelatihan pengelolaan radio SSB (single side band) bagi tenaga atau operator radio selama ini," ujar Kepala Bidang Persandian, Dinas Komunikasi Informatika, Persandian dan Statistik Raja Ampat, Roswer OK.Masosendifu kepada Infopublik di Waisai, Ibukota Kabupaten Raja Ampat, Rabu, (3/8/2022).
Dijelaskannya, tatap muka dengan Loka Monitor SFR Manokwari Papua Barat yang beralamat di Kota Sorong tersebut dipimpin Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Persandian dan Statistik Raja Ampat, Frits Feliks Dimara,
S.PT, MM didampingi beberapa pejabat eselon III dan IV dari Diskominfo Raja Ampat.
Roswer, sapaan Roswer OK.Masosendifu tatap muka dengan Loka Monitor SFR Manokwari tersebut berjalan dengan baik dan mendapatkan respon positif.
Dimana Loka Monitor SFR Manokwari bersedia untuk memberikan materi pelatihan bagi operator pengelola radio SSB di Raja Ampat. Hanya saja waktunya perlu dikoordinasikan lebih lanjut.
Ditambahkannya, kehadiran tim Diskominfo Raja Ampat tersebut disambut PLT. Kepala Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio Manokwari, Medi,S.Kom didampingi Pengendali Frekwensi Radio Ahli Muda Loka Monitor SFR Manokwari, Meilawati Rahman.
Ditambahnya, pelatihan pengelolaan radio SSB sangat penting dilakukan di Raja Ampat, mengingat banyak infrastruktur radio SSB yang tidak berjalan maksimal serta berkurang SDM atau operator yang menanganinya.
Dikatakannya, bagi Raja Ampat kendatipun perkembangan terknologi komunikasi dengan selular kian berkembang tetapi peran radio SSB tak terganti.
Alasannya, ketika terjadi perubahan cuaca atau iklim dimana teknologi komunikasi seluler muda terkena dampak, namun komunikasi melalu radio SSB bisa mengatasinya. Didamping itu, komunikasi melalui radio SSB murah atau non biaya.
"Raja Ampat ini merupakan kepulauan. Ada 117 kampung, 4 kelurahan dan 24 distrik dan tersebar di ratusan pulau. Maka kita butuh sistem komunikasi yang kuat menghadapi perubahan alam," ujarnya.
Ditambahkannya, rencana pelatihan pengelolaan radio SSB tersebut akan dilaksanakan pertengahan Agustus 2022. Dengan pemateri dari Loka Monitor SFR Manokwari, Papua Barat.
Roswer juga menambahkan, Medi selaku Pelaksana Tugas Loka Monitor SFR Manokwari yang menerima kunjungan Diskominfo Raja Ampat tersebut mengaku masih berkomunikasi dengan pimpinan dan pada prinsipnya siap untuk menjadi pemateri, hanya saja perlu dilakukan koordinasi lebih intens. (Petrus Rabu/MC.Kab.Raja Ampat/toeb)
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber infopublik.id