:
Oleh MC KAB BENGKULU TENGAH, Kamis, 21 Juli 2022 | 17:50 WIB - Redaktur: Juli - 329
Bengkulu Tengah, InfoPublik - Penjabat Bupati Bengkulu Tengah Heriyandi Roni menghadiri sekaligus menjadi narasumber dari kegiatan Kampanye Percepatan Penurunan Stunting bersama mitra DPR RI Elva Hartati Murman yang dilaksanakan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu.
Kegiatan berlangsung di Lapangan Desa Kembang Ayun, Kecamatan Pondok Kelapa, Kamis (21/7/2022).
Turut hadir dalam kegiatan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Rusman Efendi, Sekdis P3P2AKB, Camat Pondok Kelapa, Kades Kembang Ayun serta jajaran Pemerintah Daerah Lainnya.
Dalam Sambutannya Pj. Bupati Bengkulu Tengah menyampaikan bahwa kegiatan kampanye tentang percepatan penurunan dalam penanganan stunting di masyarakat ini sangatlah penting.
Stunting sendiri merupakan masalah strategis karena menyangkut eksitensi bangsa ke depan, permasalahan stunting ini sendiri diharapkan dapat mencapai target penurunan prevalensi stunting sebanyak 14 persen pada 2024.
"Saya mengharapkan semua kalangan baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi pemerintah Daerah, maupun masyarakat dapat mengetahui peran dan fungsinya kita dalam penurunan dan penanganan stunting ini, sehingga diharapkan ada pendampingan khusus ke depannya bagi masyarakat, walaupun akan di mulai dari hal yang paling kecil," terangnya.
Sementara itu, Anggota DPR RI menjelaskan bahwa masyarakat perlu diberikan pengetahuan terhadap resiko stunting, sehingga masyarakat dapat mengetahui cara bagaimana mencegah terjadinya stunting. Jika masyarakat tidak memahami stunting, maka potensi stunting akan terus meningkat di tanah air.
"Perlu saya tegaskan bahwa yang sangat perlu mengerti cara pencegahan stunting adalah ibu-ibu. Status gizi buruk pada ibu hamil dan bayi adalah faktor utama yang menyebabkan anak balita mengalami stunting. Tidak sedikit hal-hal yang dapat memicu terjadinya gizi buruk ini, salah satunya seperti kurangnya pengetahuan ibu hamil dalam pemberian asupan gizi. selain itu, masyarakat juga dapat berperan dalam penanganan stunting dan dapat memanfaatkan fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada di masing-masing desanya," jelasnya.
Kepala Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu menjelaskan, kasus tubuh kerdil pada balita di Provinsi Bengkulu tergolong tinggi. Sehingga menyebabkan angka stunting di Bengkulu mencapai 27,98 persen. Kasus tersebut tersebar di sejumlah daerah kabupaten/kota di Bengkulu.
"Selaku lembaga yang ditunjuk dalam percepatan penurunan prevalansi stunting, Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu bersama sejumlah mitra kerja seperti DPR RI dan Dinas P3P2AKB di seluruh Kabupaten/Kota akan secara konsisten mengencarkan penanganannya melalui kegiatan yang berhubungan dengan penyebab tidak langsungnya terjadi stunting dan pada umumnya berada di luar persoalan kesehatan atau bisa disebut dengan peran intervensi sensitif," jelasnya.
Lanjutnya, salah satu upaya dalam melaksanakan peran Intervensi Sensitif yaitu dengan melakukan kampanye Program Prioritas Nasional (Pro-PN) yang akan digelar pada setiap Kampung KB berkualitas di Kabupaten/Kota agar dapat mengedukasikan kepada masyarakat maupun pemangku kebijakan dalam upaya penanganan stunting tersebut.
(Rilis/Media Center Kabupaten Bengkulu Tengah)