:
Oleh MC KOTA BENGKULU, Kamis, 14 Juli 2022 | 08:24 WIB - Redaktur: Kusnadi - 400
Bengkulu, InfoPublik - Permasalahan banjir selalu mewarnai permasalahan yang terjadi di area perkotaan, karena seringkali banjir mencuat ke permukaan setelah perkembangan perkotaan yang mengakibatkan terjadinya perubahan tata guna lahan.
Lahan yang dulunya memiliki daya resapan air besar dan masih dalam kondisi alami menjadi lahan masif yang berdaya resap air relatif sangat kecil setelah banyak pembangunan. Untuk itu, saat ini pemerintah sedang melakukan suatu upaya untuk menahan air selama mungkin di suatu tempat tanpa menyebabkan gangguan.
Terkhusus di Kota Bengkulu, apabila curah hujan lebat yang tak kunjung berhenti dalam kurun 24 jam dan meluapnya aliran sungai langsung membuat berbagai wilayah terendam banjir. Yang lebih parahnya lagi, apabila di hulu juga terjadi hujan lebat, Kota Bengkulu sebagai daerah hilir terkena dampaknya. Banjir yang semula hanya sebatas lutut, tiba-tiba meninggi dan merendam berbagai rumah warga.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu dipaksa berfikir keras agar banjir tak lagi menyelimuti Kota Bengkulu. Salah satunya cara yang terfikir ialah pembuatan kolam retensi. Yang mana, kolam retensi ternyata menjadi jawaban. Dari hasil beberapa penelitian dapat dilihat dari analisa hidrograf, bahwa pemakaian kolam retensi ternyata dapat mengendalikan besarnya debit puncak air dengan menekan atau memotong puncak banjir yang seharusnya terjadi.
Menurut penjelasan para ahli, kolam retensi dibangun untuk mengatur kelebihan aliran permukaan, sehingga dapat terhindar dari bahaya banjir. Kolam retensi juga dibuat bukan hanya sebagai upaya pengendalian banjir tetapi juga sebagai upaya konservasi atau pelestarian air. Dan inilah yang sedang digagas Pemkot Bengkulu melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Perkim).
Sejauh ini, kolam retensi menjadi alternatif unggulan dalam hal penanganan dan pengendalian banjir. Sebagai fasilitas penyimpan air hujan, kolam retensi ini mampu menampung limpasan air hujan yang cukup besar. Efektifitas pengendalian banjir yang tinggi membuatnya memiliki tingkat kehandalan dan keamanan yang cukup besar.
Sehingga, genangan dan banjir kiriman dari hulu dapat diminimalkan. Kolam retensi juga dapat menjadi fasilitas resapan dimana dapat berfungsi untuk menjaga elevasi muka air tanah dan juga kualitas airnya.
Pemkot Minta Developer Siapkan Lahan Kolam Retensi
Dengan hal ini, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Perkim) meminta developer perumahan segera menyediakan lahan untuk dibuat kolam retensi air.
Menurut Kadis Perkim I Made Ardana, Selasa (12/7/2022) lalu, masih ada perumahan yang belum memiliki kolam retensi, seperti perumahan Ejuka dan perumahan Bumi Mas. Kedua perumahan ini selalu menjadi langganan banjir di setiap tahunnya.
Untuk pembuatan kolam retensi air diperlukan lahan seluas seperempat hektar yang harus disediakan pihak developer. Kolam inilah yang sampai saat ini belum disediakan oleh developer yang harusnya menjadi persyaratan wajib bagi developer yang ingin mendirikan komplek perumahan. Dan Dinas Perkim juga sudah berulang kali meminta agar kolam retensi secepatnya di buat.
"Kita sudah koordinasi dengan pihak developer untuk segera menyediakan lahan untuk dibuat kolam retensi. Ini kita dorong terus agar developer menyediakan itu. Nanti setelah disiapkan lahannya, diserahterimakan ke pemkot, kemudian pemkot melanjutkan untuk pemeliharaannya. Ini penting untuk mengurangi dampak banjir yang memang daerah ini datarannya rendah dan selalu menjadi langganan banjir," ungkap Made.
Tambahnya, kolam retensi saat ini memang dibutuhkan, apa lagi saat hujan melanda Kota Bengkulu yang mengakibatkan debit air sungai naik.
"Kolam retensi ini kan sifatnya menampung volume air ketika debit maksimum di sungai datang, kemudian secara perlahan-lahan mengalirkannya ketika debit di sungai sudah kembali normal. Jadi, secara spesifik kolam retensi akan memangkas besarnya puncak banjir yang ada di sungai, sehingga potensi over topping yang mengakibatkan kegagalan tanggul dan luapan sungai tereduksi," tambahnya.
Selain fungsi utamanya sebagai pengendali banjir, Made juga mengatakan, ada manfaat lain yang bisa diperoleh dari kolam retensi.
"Ini nanti bisa jadi sarana pariwisata air dan juga sebagai konservasi air, karena mampu meningkatkan cadangan air tanah setempat," tuturnya
Ketika sudah ada lahan dan mempercepat pembuatannya, Perkim pun telah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak (Perbankan) lalu mengajukan proposal permohonan bantuan dana CSR untuk memperlancarnya.
Untuk hasilnya, nanti kita dapat simpulkan setelah segala proses pembuatan kolam retensi berjalan lancar. Setelah itu, untuk pembuktian efetif atau tidaknya nanti dapat dilihat apabila Kota Bengkulu dilanda hujan lebar atau mendapat banjir kiriman dari kabupaten tetangga. (**).