Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor, Target Kota Solok 1.120 Peserta

:


Oleh MC KOTA SOLOK, Kamis, 16 Juni 2022 | 12:11 WIB - Redaktur: Juli - 168


Solok, InfoPublik – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Solok menyelenggarakan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor, Rabu (15/6/2022).

Acara ini merupakan rangkaian kegiatan dalam menyambut Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke-29 Tahun 2022.

Tim Dinas PPKB bekerja sama dengan Kodim 0309/Solok. Pelayanan KB tersebut berlangsung di kawasan Kodim 0309 Solok, tepatnya area klinik Wirabraja sejak pukul 9.00 WIB.

Sebelum peninjauan lapangan guna melihat Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor, dilakukan ramah tamah di aula Kodim 0309 Solok yang dihadiri oleh Dandim 0309/ Solok Letkol Arm Hendrik Setiawan, SWakapolres Kompol Joni Dhamawan, Staf Ahli Zulfadli, Wakil Ketua TP PKK Dona Ramadhani, Bundo Kanduang, Ketua LKAAM, dan Sekretaris Dinas PPKB Nani Relianda serta camat.

“Pelayanan KB di Kodim ini hanya diselenggarakan sehari ini saja dan untuk selanjutnya masyarakat bisa mengunjungi Puskesmas terdekat, nanti datanya akan tetap kami rekap guna mencapai target dari jumlah kunjungan akseptor,” jelas M. Arif Anwar, salah seorang penyuluh KB.

Dinas PPKB memiliki target untuk mencapai jumlah 1.120 orang akseptor yang ikut serta dalam program pelayanan KB kali ini, dihitung dari seluruh alat kontrasepsi yang nantinya dipilih oleh masyarakat. Target itu di antaranya 627 orang akseptor dari Kecamatan Lubuk Sikarah, dan 493 akseptor dari Kecamatan Tanjung Harapan.

“Pelayanan dimulai pukul sembilan sampai selesai, tergantung masyarakat yang datang selaku pihak akseptor. Jika sampai siang masyarakat masih ada yang ikut mendaftar program KB, akan kami layani,” tambah Arif.

Terdapat dua metode program KB, yakni metode kontrasepsi jangka panjang dan kontrasepsi jangka pendek. Pilihan kontrasepsi jangka panjang meliputi implan, IUD, kontrasepsi mantap MOW, dan MOP. Adapun kontrasepsi jangka pendek yaitu pil, suntik, dan kondom.

Metode kontrasepsi jangka panjang merupakan metode kontrasepsi dengan tingkat keefektifan yang tinggi dengan tingkat kegagalan yang rendah serta komplikasi dan efek samping yang lebih sedikit.

Sedangkan metode kontrasepsi jangka pendek merupakan jenis kontrasepsi yang memiliki waktu pemakaian di bawah 3 tahun, rata-rata pengunaan alat kontrasepsi ini hitungan bulan.

“Sampai saat ini masyarakat yang ikut metode kontrasepsi jangka panjang berjumlah 34 orang dan metode kontrasepsi jangka pendek ada sekitar 50-an orang,” ujar Lola, salah seorang petugas di lapangan yang ditemui tim IPS. (MC Kota Solok)