LAKU SUSI, Perpaduan Pelatihan Penyuluh dan Pendampingan Petani dalam Penerapan Teknologi Pertanian

:


Oleh MC KOTA SOLOK, Selasa, 14 Juni 2022 | 21:30 WIB - Redaktur: Kusnadi - 821


Solok, InfoPublik – Penyuluh dan tenaga teknis kepenyuluhan wilayah kerja Kecamatan Lubuk Sikarah pada Dinas Pertanian Kota Solok ikuti training penyuluh di BPP Lubuk Sikarah, Selasa (14/6).

Turut hadir pada training penyuluh pertanian yaitu Kepala Bidang Penyuluhan, Zeldi Efiza, Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Barat untuk wilayah Kecamatan Lubuk Sikarah, Zainal Bahri, Koordinator Penyuluh Pertanian Kota Solok, Penyuluh Pertanian se-Kecamatan Lubuk Sikarah, Penyuluh Pertanian Swadaya Kecamatan Lubuk Sikarah, Penyuluh Perikanan, serta Tenaga Teknis Pendamping Kegiatan Penyuluhan.

Training Penyuluh pertanian merupakan implementasi dari Permentan 67 Tahun 2016 tentang sistem LAKU-SUSI (Latihan Kunjungan dan Supervisi). Sistem LAKU SUSI adalah pendekatan yang memadukan antara pelatihan bagi penyuluh yang ditindaklanjuti dengan kunjungan berupa pendampingan kepada petani/ poktan secara terjadwal dan didukung dengan supervisi teknis dari penyuluh senior serta ketersediaan informasi teknologi sebagai materi kunjungan.

Training yang dilaksanakan oleh BPP Kecamatan Lubuk Sikarah ini merupakan suatu pelatihan mengenai penerapan teknologi-teknologi pertanian yang terbaru dan nantinya penyuluh dapat menyampaikan hasil dari pelatihan ini kepada petani di wilayah binaannya masing-masing.

Selain itu, Training penyuluh pertanian Kecamatan Lubuk Sikarah juga membentangkan dan membahas seluruh permasalahan yang dihadapi oleh penyuluh di wilayah binaan serta secara bersama-sama mencari solusinya.

Permasalahan yang pada saat itu diutarakan oleh beberapa penyuluh pertanian yakni mengenai masalah kekeringan yang saat ini dialami oleh beberapa kelurahan di Kecamatan Lubuk Sikarah.

“Kekeringan di Kelurahan Simpang Rumbio saat ini juga diperparah dengan adanya perbaikan irigasi yang sedang berlangsung sampai satu bulan ke depan,” sampai Lidia Yuliana, Penyuluh pertanian wilayah binaan Kelurahan Aro IV Korong dan Kelurahan Simpang Rumbio.

“Bencana kekeringan ini tidak dapat kita kendalikan tetapi dapat kita atasi dengan mengatur pola tanam. Penyuluh pertanian sebaiknya dapat merencanakan pola tanam yang tepat yang dapat diterapkan kepada petani di wilayah binaan,” ujar Zainal Bahri.

Selain itu, Penyuluh Wilayah Binaan Payo, Doni Prawira Negara menyampaikan bahwa tanaman bawang merah yang menjadi salah satu komoditi utama di Payo Kelurahan Tanah Garam saat ini mengalami layu fusarium. Hal ini dapat disebabkan oleh bibit yang kurang matang saat ditanam dan juga dapat pula dikarenakan pemakaian pupuk kandang yang berlebih pada bedengan bawang merah.

Sementara itu Kepala Bidang Penyuluhan pada ulasan kegiatan menyampaikan, selain kegiatan pendampingan lapangan, seorang penyuluh pertanian tidak boleh melupakan administrasi penyuluhannya, seperti pembuatan karya tulis ilmiah serta evaluasi penyuluhan.

“Seorang penyuluh pertanian dituntut memiliki kreatifitas serta inovasi yang tinggi. Hal ini sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di sektor pertanian yang semakin lama semakin berkembang,” kata Zeldi Efiza.

Karya tulis ilmiah merupakan salah satu inovasi yang dapat dibuat oleh seorang penyuluh pertanian terutama bagi penyuluh pertanian madya setidaknya harus memiliki satu bentuk karya tulis,” pungkasnya. (MC-Kota Solok/bj)