:
Oleh MC PROV GORONTALO, Senin, 30 Mei 2022 | 14:47 WIB - Redaktur: Juli - 4K
Gorontalo Utara, InfoPublik – Dialog kerukunan umat beragama dalam bingkai moderasi beragama dilaksanakan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo Utara di Hotel Maqna Kota Gorontalo Senin (30/5/2022). Kegiatan ini dibuka Kepala Kantor wilayah Kemenag Provinsi Gorontalo Syafrudin Baderung.
Kegiatan menghadirkan 35 orang peserta yang berasal dari pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Gorontalo Utara, pemuka kaum muda dari beberapa agama dan organisasi kemasyarakatan Islam.
Syafrudin Baderung mengatakan Indonesia memiliki beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan. Keragaman ini patut disyukuri dan dijaga seluruh elemen bangsa, karena tidak dimiliki oleh bangsa lainnya.
Lanjutnya, Indonesia ini istimewa, di mana sebuah negara berdaulat dan memiliki ciri yang tidak dimiliki oleh bangsa lainnya. Kita punya banyak sekali suku, punya 6 agama yang diakui negara, memiliki ras yang berbeda-beda, adat istiadat yang beragam, dan bahkan bahasa yang berbeda-beda pula.
"Namun demikian kita dipersatukan dalam sebuah bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersemboyankan Bhineka Tunggal Ika yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan,” kata Syafrudin Baderung.
Menurutnya, masyarakat tidak boleh heran lagi ketika melihat ada yang memiliki rambut dari yang paling lurus hingga paling keriting, dari mata bulat hingga mata sipit, dari warna kulit putih hingga sawo matang.
“Ini juga menandakan kita dari semua segi beragam, tapi lagi-lagi dengan segala macam perbedaaan itu, kita adalah tetap masyarakat Indonesia yang rukun, toleran, dan saling menghormati satu dengan lainnya. Sehingga tidak ada orang yang memandang remeh pihak lainnya,” ujar Syafrudin Baderung.
Untuk itu melalui kegiatan yang melibatkan unsur FKUB, tokoh pemuda lintas agama, dan ormas keagamaan, Syafrudin Baderung berharap hal-hal yang menjadi pemicu konflik khususnya terkait agama dapat dihindari dan bahkan akan lebih dipersatukan lagi melalui pemberian pemahaman terkait dengan moderasi beragama.
“Saya sangat berterima kasih kepada FKUB, tokoh pemuda lintas agama, dan ormas keagamaan yang telah bersedia ikut serta menggaungkan moderasi beragama di lingkungannya masing-masing. Ini bentuk nyata dari kecintaan kita terhadap bangsa dan negara ini, walaupun kita berasal dari beragam latar belakang. Mari tunjukkan bahwa kita adalah masyarakat Indonesia yang dikenal dunia sebagai masyaraka yang rukun, toleran, dan saling menghormati satu dengan lainnya,” tutupnya. (mcgorontaloprov/rls/rosyid)