:
Oleh MC KOTA BENGKULU, Senin, 23 Mei 2022 | 07:50 WIB - Redaktur: Tobari - 175
Bengkulu, InfoPublik - Pembangunan Balai Kota (Berendo Merah Putih) di Kelurahan Pekan Sabtu, Kecamatan Selebar mulai digarap pada tahun 2022.
Walikota Bengkulu Helmi Hasan dan Wakil Walikota Dedy Wahyudi didampingi Sekda Arif Gunadi, para Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD serta beberapa stakeholder terkait melakukan launching pembangunan balai kota tahap pertama dengan ditandai peletakan batu pertama, Sabtu (21/5/2022) pagi.
Pembangunan balai kota dilakukan tak lain karena eks balai kota saat ini telah menjadi tempat Mal Pelayanan Publik (MPP).
Disini, Helmi juga ingin menjadikan lokasi tersebut menjadi ramai dan pertumbuhan ekonominya meningkat, hal tersebut pun dikemas dengan rencana menghadirkan Kota Merah Putih (area perkantoran baru).
"Dulu, kantor Walikota kita jadikan rumah sakit yang megah dan terbesar di Kota Bengkulu. Setelah itu, balai kota kita jadikan tempat pelayanan publik yakni MPP. Inilah bentuk komitmen kita terhadap masyarakat dengan membangun berbagai fasilitas umum untuk kemaslahatan orang banyak," ujar Helmi.
Helmi juga menceritakan flashback ketika perjuangan membangun Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD).
Kalau kita bandingkan kota-kota lain misalnya Palembang, rumah sakitnya sudah lebih dari satu. Selain itu, kemarin saya ke Depok ketemu Walikota Depok rumah sakitnya pun sudah lebih dari satu.
Rata-rata ada dua rumah sakit milik pemerintah kota lain. Untuk itulah kita benar-benar ingin punya rumah sakit sendiri kala itu.
"Ditambah lagi kita mendengar dan melihat berita banyak sekali masyarakat yang tak mendapatkan pelayanan terbaik (dibuat sakit hati) ketika datang ke RS. Inilah hal yang memecut semangat kita," tegasnya.
Meski terkendala anggaran saat itu, Helmi tetap berjuang dan berusaha keras menghadirkan rumah sakit dengan pelayanan terbaik. Usahanya pun berbuah manis, rumah sakit dambaan warga kota (RSHD) akhirnya hadir di tengah masyarakat.
Pelayanannya juga tampak beda dengan RS lain dengan adanya salon gratis yang diprogramkan Walikota Bengkulu dan jajaran RSHD.
"Maka opsinya ialah kita gunakan Kantor Walikota yang paling strategis tempatnya (Simpang Lima) itu untuk dirubah fungsinya menjadi rumah sakit. Sehingga anggaran tidak terlalu besar, tetapi pemanfaatannya yang besar," imbuhnya.
Dengan demikian, RSHD merupakan salah satu opsi masyarakat ketika keluarganya mengalami sakit, apalagi dengan kenyamanan pelayanan 3 S (Senyum, Salam, Sapa) nya.
Tak sampai disana, Helmi juga menceritakan pengorbanannya dengan menghibahkan balai kota untuk dijadikan MPP. Ia lakukan hal ini semata-mata ialah untuk kepentingan masyarakat dengan memudahkan pelayanan perizinan di Kota Bengkulu melalui MPP.
Balai kota di pekan sabtu ini sudah kita canangkan jauh-jauh hari, dikarenakan memang sudah lama balai kota dialihfungsikan menjadi MPP. Ini juga saran dan masukkan pemerintah pusat tentang pentingnya kota memiliki mal pelayanan publik.
"Dari beberapa opsi akhirnya kesepakatan menyatakan balai kota lebih representatif dijadikan MPP. Hal ini kita penuhi sebagaimana sebelumnya hal yang sama kita lakukan pada kantor walikota menjadi rumah sakit," jelasnya.
Hingga saat ini, baik RSHD maupun MPP memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat melalui tupoksinya masing-masing.
Atas suksesnya hal ini, Helmi membeberkan kunci dirinya dan jajaran dalam membangun Kota Bengkulu ialah sebuah kekompakan. Itulah yang menjadi modal besar dalam mewujudkan Kota Bengkulu religius dan bahagia.
Modal terbesar dari Pemkot Bengkulu bukan anggaran, bukan hebat-hebatan, tetapi kekompakan. Modal besar ini ialah kita bisa bersinergi, berkolaborasi internal kita, pemerintah ini cukup solid, cukup kompak.
"Sehingga beban yang berat itu terasa ringan karena digotong-royongkan," tuturnya. (Rilis/Media Center Kota Bengkulu/toeb).