:
Oleh MC KAB PEMALANG, Selasa, 19 April 2022 | 21:23 WIB - Redaktur: Kusnadi - 163
Pemalang, InfoPublik - Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo menyampaikan tips untuk menjadi penulis kepada Santri Pondok Pesantren Salafiyah Kauman, Kebondalem Pemalang dalam kegiatan Gerakan Santri Menulis Tahun 2022 di Aula Pondok Pesantren Salafiyah, Senin (18/04/2022).
"Menulislah sedikit demi sedikit, nanti dikumpulkan, lama-lama bisa menjadi tulisan yang banyak dan kalau terbiasa menulis maka akan mudah membuat tulisan apa saja," kata Agung.
Sementara berkaitan dengan buku karyanya yang berjudul "Hidup Bahagia Jangan Ditunda", dia mengaku menulis buku di awal masa jabatannya dan berisi tentang motivasi. Hal ini berbeda dengan pimpinan daerah umumnya yang menulis justru di akhir masa jabatannya.
Kepada para santri, Bupati meminta menggunakan kesempatan Gerakan Santri Menulis ini dengan sebaik-baiknya. Santri agar mempelajari apa yang disampaikan pemateri.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang Fahrur Rozi pesan bahwa santri memiliki potensi untuk menjadi penulis besar.
Gerakan Santri Menulis ini digelar oleh Suara Merdeka dan di Pemalang merupakan putaran ke- 13 dari 17 putaran se Jawa Tengah.
Fahrur mengatakan kegiatan ini merupakan kontribusi yang besar bagi santri karena di Pemalang ini hanya digelar di Ponpes Salafiyah.
"Santri tentu bisa baca kitab, menjadi mubalig juga bisa namun santri menulis itu tidak banyak karena itu hari ini diajari cara menulis yang baik," kata Fahrur
Lebih lanjut dia mengatakan sesungguhnya menulis itu adalah nilai-nilai yang ditanamkan Allah dalam Al Qur'an surat Al Alaq Allah, kata dia, memberikan manusia pengetahuan bagi yang membaca kemudian menganalisis apa yang dibaca lalu manusia itu menulisnya.
Sementara itu Pimpinan Redaksi Suara Merdeka Gunawan Parmadi mengatakan menulis telah dicontohkan oleh Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo.
"Bupati Pemalang ini adalah seorang penulis," kata Gunawan.
Lebih lanjut dia mengatakan berkaitan dengan Gerakan Santri Menulis, kegiatan kali ini memasuki tahun ke-28. Setiap Ramadan, lanjut dia, kegiatan ini dilaksanakan dan sudah ada 50 ribu santri yang mengikuti kegiatan santri menulis. Melalui kegiatan ini santri tidak hanya terampil menulis tapi juga memiliki keterampilan lain. Menulis kata dia tidak harus untuk menjadi wartawan.
Gunawan berharap dari Pemalang akan lahir penulis-penulis hebat terutama dari Ponpes Salafiyah. Menurutnya, menulis merupakan proses merekonstruksi ide dan pemikiran. Kemudian disalurkan ke media yang saat ini sudah begitu banyak macam dan jenisnya.
Sebelumnya ucapan selamat datang di Pondok Pesantren Salafiyah Pemalang disampaikan oleh pengurus Yayasan, Salman Alfarizi, hal ini kita diberi kesempatan untuk ikut serta dalam kegiatan yang di adakan oleh Suara Merdeka yaitu Gerakan Santri Menulis semoga Santri bisa mengambil ilmu sebanyak-banyak nya jadi selain ilmu pesantren
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada para sponsor kemudian juga untuk Pemerintah Daerah, Bupati Pemalang secara pribadi hadir dan para Pejabat juga langsung hadir, ini sebagai bentuk dukungan bahwa kegiatan ini reaksi nya sangat positif, mari kita ikuti kegiatan ini sebaik-baiknya walaupun bulan puasa kita tetep semangat sampai selesai.
Kegiatan Gerakan Santri Menulis yang dibuka oleh Bupati Pemalang diawali dengan sosialisasi Kamtibmas oleh Kapolres yang diwakili Kasat Binmas Iptu Ciptanto, selanjutnya sosialisasi perguruan tinggi oleh Khaerudin Humas Unisula Semarang, Adapun lembaga lain yang terlibat antara lain Unwahas, Bank Syariah Indonesia (BSI), dan baznas Pemalang.
Selanjutnya paparan materi menulis disampaikan berturut - turut oleh Sekretaris Redaksi Suara Merdeka Setyawan Hendra Kelana, Redaktur Suara Merdeka Agus Fathudin dan Wartawan Suara Merdeka Pemalang Ali Basarah.(GI).