:
Oleh MC Prov Sumatera Barat, Minggu, 17 April 2022 | 19:43 WIB - Redaktur: Tobari - 149
Mentawai, InfoPublik - Beda dengan daerah lain, kali ini Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy dalam kunjungan di Kabupaten Kepulauan Mentawai punya cara sendiri untuk menunggu datangnya berbuka puasa.
Dalam ngabuburit, Audy Joinaldy didampingi Wabup Kep Mentawai Kortanius Sabeleake menyapa warga Tuapejat dan berbagi kebahagiaan bersama warga miskin di SP2.
Dalam kegiatan tersebut Audy melakukan bedah rumah di Sido Makmur, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Mentawai, Minggu (17/4/2022).
Saat dikunjungi Wagub Sumbar, Denis (46), senang bukan kepalang saat rumahnya di kunjungi oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat menerima bantuan bedah rumah.
Denis pekerjaan serabutan dan kuli tani itu hidup bersama enam orang anaknya belum bisa dikatakan layak huni. Rumah yang ditempati sudah lebih 15 tahun. Rumah tersebut dinding papan yang sudah lapuk dan berlantai tanah.
"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur di kunjungi Wagub Sumbar. Hampir kami tidak mengenal Bapak, ternyata Bapak lebih gagah dari fotonya," sebut Denis bercanda.
Bantuan bedah rumah yang berasal dari BAZNAS Sumbar diperuntukan bagi rumah yang tidak layak huni diserahkan langsung oleh Wagub Audy Joinaldy kepada keluarga Denis.
"Rumah pak Denis sangat layak dibantu, karena rumah yang ditinggalinya selama ini terbilang memprihatinkan, lantai saja masih tanah. Kalau hujan rembesan dari atap, sudah pasti licin. Kasihan anak-anaknya masih kecil," ungkap Audy.
Selanjutnya Wagub Sumbar menyerahkan bantuan bedah rumah senilai Rp25 juta dan bikisan untuk lebaran.
Audy berdoa, semoga rumah bantuan tidak layak ini jadi motivasi bagi Denis dan keluarga untuk lebih baik ke depan.
Denis berencana akan segera memperbaiki rumahnya dan harapannya bisa digunakan saat lebaran nanti bersama keluarga. "Saya sangat bahagia. Orang nomor dua di Sumbar perhatian pada kami," tuturnya.
Wagub Sumbar berpesan betul agar bantuan ini digunakan membeli material. Untuk pekerjaan lebih baik dibantu keluarga terdekat atau masyarakat disini bergotong-royong membangun secara bersama-sama. Sehingga nanti rumah sederhana bisa di tempati. (nov/toeb)