Paroki Hati Kudus Tanah Merah Gelar Misa Jumat Agung

:


Oleh MC KAB BOVEN DIGOEL, Jumat, 15 April 2022 | 22:05 WIB - Redaktur: Juli - 346


Boven Digoel, InfoPublik - Umat Katolik Paroki Hati Kudus Tanah Merah Kabupaten Boven Digoel melaksanakan Misa Jumat Agung Mengenang Sengsara dan Wafat Yesus Kristus, Jumat (15/4/2022).

Misa Jumat Agung yang berlangsung di Gereja Pusat Paroki Hati Kudus Tanah Merah tersebut dipimpin Pastor Vikep Kevikepan Mindiptana Sekaligus Pastor Paroki Hati Kudus Tanah Merah, Salfinus Buarlele.

Pastor Salfinus Buarlele, dalam khotbahnya menyampaikan bahwa Jumat Agung bukan hanya fokus pada penderitaan dan kematian Tuhan namun juga mengarahkan umatnya pada misteri cinta kasih Allah.

"Tiga hal penting yang menjadi refleksi kita, yang pertama cinta kepada Yesus karena cinta kepada Yesus, anda dan saya berkumpul ditempat ini, cinta Yesuslah yang buat kita percaya kepada Allah dan iman kita terus bertumbuh, cinta itu membuat kita percaya, berawal dari Pilatus yang bertanya kepada Yesus, Siapakah engkau," tuturnya.

Lanjutnya, menuju kepada pengakuan iman seperti kepala perwira yang melihat langsung persitiwa kematian Tuhan, sungguh benar orang ini adalah Putra Allah atau seperti Yohanes yang berdiri dekat salib Tuhan dan berkata, inilah bukti dari seorang yang melihat secara langsung peristiwa itu. "Dia berbicara, dia menyampaikan kebenaran dan dia menyampaikannya supaya kamu juga percaya," ujarnya.

Hal itu disampaikannya kepada umat yang hadir pada Misa tersebut agar percaya dan berbahagia tentang kebenaran yang disampaikan serta merayakannya dengan penuh iman meskipun tidak menyaksikan kisah sengsara Yesus Kristus secara langsung.

Pastor Alfin sapaan akrabnya melanjutkan khotbahnya tentang hal refleksi yang kedua terkait kemuliaan serta kasih Tuhan kepada manusia lewat peristiwa sengsara dan salib-Nya seperti yang ditegaskan oleh Penulis Yohanes.

"Allah ditinggikan, dipandang dan dihormati, dia menderita tetapi mulia dan dimuliakan. Kemuliaan Allah tampak nyata di dalam kasih-Nya yang luar biasa kepada manusia," ungkapnya.

Lanjutnya, Allah adalah kasih karena begitu besar kasih Allah kepada dunia ini sehingga ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal supaya di dalam Dia semua orang percaya maka kemuliaan menghantarkan kita kepada kepercayaan dan kebahagiaan.

Refleksi ketiga yang disampaikan Pastor Alfin adalah tentang panggilan hidup umatnya agar percaya juga berserah kepada Allah dan Putra-Nya Yesus Kristus dalam persatuan dengan Roh Kudus dan bukan untuk mengkhianati, memprotes apalagi meninggalkan iman.

"Menderita, terus berjuang dan setia adalah cara dan sikap kita di dalam membawa salib hidup kita, kita tidak berjuang sendiri, Tuhan telah mengajarkan kita, bagaimana menghadapi dan menjalani hidup dan Dia selalu hadir menyertai kita terutama didalam penderitaan," tutupnya. (MC Boven Digoel/Angga).