:
Oleh MC Kab Aceh Tengah, Selasa, 29 Maret 2022 | 17:37 WIB - Redaktur: Tobari - 717
Takengon, InfoPublik - Terlahir sebagai putri bungsu dari 3 bersaudara, tidak membuat Nisa Rizqi Shaliha tidak lantas menjadi anak manja yang tidak bisa jauh dari orang tuanya.
Justru remaja kelahiran Takengon, Aceh Tengah, 25 September 2004 ini sudah menunjukkan kemandiriannya sejak lulus dari sekolah dasar pada tahun 2016 yang lalu.
Mengikuti jejak abang dan kakaknya, Nisa pun rela meninggalkan rumah untuk mondok di Pesantren Nurul Islam Belang Rakal Bener Meriah pada jenjang SMP (Madrasah Tsanawiyah).
Tapi berbeda dengan abang dan kakaknya yang menuntaskan pendidikan SMAnya di pesantren yang sama, Nisa memilih untuk melanjutkan jenjang SMAnya di dekat ibukota provinsi Aceh.
Pesantren Terpadu Ruhul Islam Anak Bangsa (RIAB) yang berada di Desa Gue Gajah, Darul Imarah, Aceh Besar menjadi pilihannya untuk melakoni pendidikan jenjang SMA (Madrasah Aliyah).
Tak mudah untuk menembus salah satu sekolah favorit di Aceh tersebut, namun bekat tekadnya yang kuat, akhirnya Nisa mampu menembus pesantren terpadu yang didirikan oleh Alm. Prof. Syamsuddin Mahmud tersebut.
Aktif dalam kegiatan pramuka sejak berada di bangku SMP/Tsanawiyah, putri ketiga dari pasangan Fathan dan Ikawati Dewi ini sudah menunjukkan prestasi sejak masih duduk di Taman Kanak-Kanak.
Di usianya yang masih lima tahun, Nisa kecil sudah mampu menjuarai lomba baca puisi tingkat kabupaten dalam acara Milad Se Abad Muhammadiyah Kabupaten Aceh Tengah tahun 2009 yang lalu.
Waktu itu Nisa mampu menyisihkan lawan-lawannya yang nota bene berusia diatasnya karena dia ikut berlomba pada tingkat SD, padahal saat itu dia masih duduk di TK.
Pada saat berada di bangku SD, Nisa juga pernah menjuarai lomba mewarnai tingkat kabupaten yang digelar oleh Yayasan Salsabila. Nisa juga pernah terpilih sebagai Dokter Kecil oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tengah, ketika dia berada di kelas 5 SD.
Begitu juga ketika memasuki jenjang pendidikan SMP di MTS Nurul Islam Belang Rakal, Nisa aktif dalam kegiatan pramuka dan sering mewakili sekolahnya pada kegiatan jambore maupun scout camp di berbagai daerah di Aceh.
Pada Poreseni Kemenag Kabupaten Bener Meriah tahun 2018 lalu, Nisa juga pernah tampil sebagai juara dalam lomba pidato bahasa Inggris.
Memasuki jenjang SMA di RIAB, Nisa mulai mengurangi kegiatan ekstra kulikulernya agar lebih fokus dalam belajar dan menghafal (tahfidz) Alqur’an.
Namun demikian dia masih tetap aktif dalam kegiatan organisasi siswa dan berbagai kegiatan seni. Meski jarang dikunjungi orang tuanya lantaran pandemi Covid sehingga santri tidak boleh dijenguk oleh orang tuanya, namun hal itu tidak menyurutkan semangat remaja putri ini untuk terus giat belajar.
Hasilnya, tidak sia-sia, mulai kelas dua SMA, dia selalu masuk sepuluh besar siswa berperstasi di sekolahnya.
Beban pelajaran umum dan agam yang begitu padat, jiga tidak menyurutkan tekad Nisa untuk bisa menghafal Alqur’an 30 juz, karena itu sudah menjadi cita-citanya sejak kecil.
Disela-sela kesibukannya menghadapi ujian akhir sekolah, Nisa pun akhirnya berhasil meraih impiannya menjadi salah seorang tahfidz 30 juz.
Pada saat digelar acara Haflah Takhrij (Wisuda Santri) Ruhul Islam Anak Bangsa angkatan XXIII tanggal 26 Maret 2022 yang lalu, namanya ikut disebut bersama 43 santri lainnya yang berhasil mengkhatamkan hafalannya 30 juz penuh.
Dari 239 santri seangkatannya, hanya 44 santri yang mampu menuntaskan tahfidznya, dan Nisa adalah satu diantaranya.
Kebahagiaan Nisa dan kedua orang tuanya terus berlanjut, karena tanpa dinyana dalam pengumuman penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2022/2023, Nisa mampu meraih tiket gratis masuk perguruan tinggi tanpa tes melalui jalur undangan/pengiriman.
Dalam pengumuman tanggal 29 Maret 2022 ini, Nisa diterima di Fakultas Ilmu Pendidikan pada Program Studi Kimia di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Ditanya tentang cita-citanya, hafidzah remaja asal Gayo ini dengan mentap menjawab ingin menjadi seorang pendidik yang mapu melahirkan generasi cerdas yang memiliki ketaqwaan dan akhlak mulia. Semoga dia mampu menggapai cita-cita mulianya kelak. (*/aceh tengah/toeb)