:
Oleh MC KAB MANGGARAI, Rabu, 23 Maret 2022 | 21:05 WIB - Redaktur: Kusnadi - 820
Manggarai, InfoPublik - Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Persiapan Redo, Kecamatan Lelak, Kabupaten Manggarai, Leonardus Lefinal mengapresiasi dan mendukung kelompok masyarakat di Desa Persiapan Redo Kecamatan Lelak, yang bertekad merawat kearifan local melalui pengembangan wisata berbasis budaya Manggarai. Dimana tekad masyarakat tersebut sudah diwujudkan dengan pembentukan wadah Sanggar Nipu Wintuk.
Demikian disampaikan Leonardus Lefinal, usai menerima kunjungan Camat Lelak bersama unsur Forkopimcat, di Desa Persiapan Redo, Rabu (23/03). “Kendati Sanggar Nipu Wintuk ini belum dikenal, tetapi kesadaran mereka merawat kearifan lokal Manggarai melalui sanggar ini patut diapresiasi dan didukung,” katanya seraya menambahkan kunjungan Camat Benyamin San dan Forkopim Kecamatan Lelak, ke Desa Persiapan Redo dalam rangka pantau Pelaksanaan Vaksin.
Menurut Leonardus, selama ini kelompok Sanggar Nipu Wintuk sebenarnya sudah melaksanakan aktivitas-aktivitas seni yang berbasis kearifan lokal Manggarai. Akvitas mereka antara lain menciptakan, menggali lalu menyanyikan lagu-lagu khas Manggarai (nenggo, landu), membuat alat-alat music khas Manggarai seperti gendang, seruling, mbetung, juk (gitar local) yang semua bahannya dari alam sekitar tempat mereka tinggal.
“Kelompok masyarakat yang tergabung dalam Sanggar Nipu Wintuk ini sudah berjalan. Mereka secara rutin berkumpul setiap sore, bernyanyi dan memainkan alat-alat musik tradisional. Aktivitas itu mereka publikasikan melalui kanal media social seperti Facebook dan Youtube milik inisiator Sanggar Nipu Wintuk Silvianus Robiyanto,” jelasnya.
Dijelaskankannya, langkah-langkah dalam merintis pengembangan desa wisata berbasis budaya sudah mereka lakukan. Seperti membangun komitmen bersama, memetakan potensi dan permasalahan wilayah melalui proses partisipasi serta membentuk kelembagaan.
“Saya melihat, kelompok Sanggar Nipu Wintuk sudah memenuhi unsur dasar pembentukan desa wisata berbasis budaya,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Sanggar Nipu Wintuk, Silvianus Robiyanto mengaku kaget dengan dengan kehadiran Camat Lelak bersama rombongan yang sempat singgah di Sanggar Nipu Wintuk.
“Kendati hanya mampir sebentar, bagi saya ini sungguh luar biasa. Apalagi saat berbincang-bincang, Pak Camat sempat menyampaikan kalau dirinya penasaran dengan aktivitas budaya yang kami lakukan yang diposting di facebook dan Youtube,” jelasnya.
Menurut Robiyanto, kehadiran mereka (Camat dan rombongan; red) akan dijadikan motivasi dalam mengembangkan potensi yang dimiliki masyarakat di Desa Persiapan Redo. Karena itu dirinya yakin impian mendirikan Rumah Budaya di Redo bisa terwujud. Apalagi posisi Desa Persiapan Redo berada di perbatasan dengan Destinasi Super Premium Manggarai Barat.
“Kami segenap masyarakat di Desa Persiapan Redo, telah membangun komitmen bersama untuk nanti mengembangkan desa wisata berbasis kearifan lokal. Mudah-mudahkan komitmen kami ini didukung semua pihak terutama Pemerintah Kabupaten Manggarai, karena posisi Desa Persiapan Redo dekat dengan Destinasi Super Premium Manggarai Barat,” tandasnya.
Ditambahkannya, di Desa Persiapan Redo, juga memiliki spot-spot yang bisa dijadikan destinasi wisata Desa, salah satunya adalah ngampang (jurang) wani (Lebah Madu). Ngampang Wani katanya, tempat yang paling nyaman bagi lebah madu untuk berkembang biak. Lebah Madu yang ada di jurang tersebut tidak bisa dipanen oleh masyarakat, karena letak nya berada di jurang.
Untuk diketahui Nipu Wintuk adalah sebuah Go'et (ungkapan) Manggarai. Nipu artinya mengikuti, mengingat, sedangkan wintuk artinya arahan, nasihat, petuah. Nipu Wintuk dalam konteks ini lebih kepada mempertahankan kearifan yang diwariskan oleh leluhur Manggarai. (MC Kab Manggarai).