:
Oleh MC KAB MANGGARAI, Senin, 21 Maret 2022 | 15:17 WIB - Redaktur: Kusnadi - 276
Manggarai, InfoPublik – Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Nabut, SH., meminta kepada pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingkup Pemerintak Kabupaten (Pemkab) Manggarai untuk tidak takut bekerja dalam tekanan. Tekanan harus direspon dengan baik, berusaha untuk tetap tenang, apa pun kondisi yang dihadapi.
Permintaan tersebut disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Heri Ngabut saat memimpin Rapat Pimpinan (Rapim) yang rutin dilaksanakan setiap hari Senin oleh Bupati/Wakil Bupati Manggarai, di Aula Ranaka Kantor Bupati Manggarai, Senin (21/03).
“Saya minta kepada semua pimpinan OPD untuk tidak boleh takut bekerja dalam tekanan. Menenangkan diri dalam keadaan penuh tekanan memang sulit, tapi bisa dengan berlatih. Sikap tenang dalam berbagai keadaan menunjukkan bahwa kita mampu menyelesaikan tugas secara profesional, bahkan dalam keadaan sulit,” pintanya.
Selanjutnya, Wabup yang memulai karir politik ini dari Aparatur Sipil Negara (ASN) membangi tips cara mengatasi tekanan dalam menjalankan tugas sebagai seorang pemimpin.
Dikatakannya, ada 2 (dua) hal utama yang harus dilakukan saat seorang dalam kapasitas sebagai pimpinan. Kedua hal tersebut yakni focus pada pekerjaan bukan pada hasil dan ubah tekanan menjadi tantangan yang menyenangkan.
“Saya punya pengalaman ketika dulu saya menjadi pimpinan di beberapa OPD. Dalam keadaan tekanan memang hasilnya akan menjadi tidak produktif dan hasil akhirnya cenderung lebih buruk dari yang kita harapkan,” tandasnya.
Tetapi saat bekerja di bawah tekanan, demikian Wabup Heri, cobalah fokus pada tugas yang dilakukan dan bukan pada hasilnya. Jika yang dilakukan adalah fokus pada apa yang dikerjakan, maka output-nya dapat bisa berupa langkah-langkah konkret yang efektif dan sesuai harapan.
Yang kedua jelasnya, kebanyakan orang menganggap tuntutan kerja dan tekanan sebagai suatu hal yang mengerikan. Hal ini merupakan anggapan yang keliru karena ketakutan akan mengganggu ingatan jangka pendek serta kemampuan menilai dan memusatkan perhatian.
Akan tetapi, situasinya menjadi berbeda jika melihat tekanan sebagai sebuah tantangan. “Kamu akan terpacu untuk memusatkan perhatian dan energi untuk mengerjakan tugas secara optimal. Jadi, cobalah mengubah mindset Bapak/Ibu sekalian untuk perlahan-lahan. Apa yang Bapak/Ibu hadapi sekarang adalah kesempatan untuk mengembangkan diri,” paparnya.
Dalam Rapim Wabup Heri didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan atau Asisten II, drh.Yoseph Mantara. Adapun agenda Rapim antara lain Pelaksanaan APBD TA 2022, Perkembangan pengadaan barang dan jasa, Progres Penerimaan Asli Daerah oleh Perangkat Daerah Pengelola dan Pembahasan isu-isu actual lainnya.
Karena agenda Rapim ada hubungan dengan bidang koordinasi Asisten Perekonomian dan Pembangunan, maka Wabup mendelegasikan kepada drh.Yoseph Mantara untuk memandu jalannya evaluasi. “Silahkan Pak Asisten II, untuk memandu jalannya rapim hari ini,” pintanya.
Asisten II, Yoseph Mantara memulai evaluasi dengan mengecek progres pelaksaaan aktivitas Rencana Umum Pengadaan (RUP) pada bagian Pengadaan Barang dan Jasa. Dimana hasilnya masih terdapat 4 (empat) OPD yang sama sekali belum mulai melakukan aktivitas pengumuman RUP dan dan 8 (delapan) OPD yang proses input RUP belum tuntas. Sehingga kepada OPD-OPD tersebut untuk segera diselesaikan dalam waktu 2-3 hari ke depan.
Hal lain yang dievaluasi adalah terkait penyerapan anggaran pada tiap-tiap OPD. Penyerapan Anggaran pada masing-masing OPD belum optimal. Padahal belanja pemerintah merupakan salah satu penggerak utama perekonomian di masa pandemi yang saat ini masih melanda.
Selanjutnya, dia memberikan kesempatan kepada masing-masing pimpinan OPD untuk menyampaikan progres penyerapan anggaran secara bergantian. “Saya berikan kesempatan kepada Bapak/Ibu sekalian untuk menyampaikan progress penyerapan anggaran, secara bergantian,” katanya.
Hingga saat ini Rapim masih berlangsung. Masing-masing pimpinan OPD meyampaikan laporan penyerapan anggaran, sampai dengan kondisi saat ini dimana realisasinya belum optimal. (MC Kab Manggarai)