:
Oleh MC PROV ACEH, Rabu, 23 Februari 2022 | 17:09 WIB - Redaktur: Tobari - 339
Banda Aceh, InfoPublik – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Aliman, S. Pi, M. Si melakukan peninjauan di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) PPMHP (Pengujian dan Penerapan Mutu Hasil Perikanan) DKP Aceh, yang terletak di Lampulo, Banda Aceh, Rabu (23/2/2022).
Peninjauan ini dilakukan guna melihat dan melakukan pengecekkan terhadap alat-alat di laboratorium UPTD PPMHP tersebut.
“Tadi kita melakukan peninjauan terhadap alat-alat laboratorium kita, kita mempunyai beberapa alat laboratorium yang cukup canggih namun saat ini belum optimal kita manfaatkan,” Ujar Aliman, saat melakukan peninjauan yang didampingi Kasubbag Tata Usaha (TU) UPTD PPMHP Isra Ulyacita, SP. MM dan Kasie Pengujian Mutu Zulkarnain Haiyar, S.Pi. M. Si.
Kurangnya pengoperasian beberapa alat-alat laboratorium tersebut dikarenakan ada beberapa komponen serta bahan pendukung lainnya untuk melakukan pengujian di laboratorium itu.
Kadis DKP Aceh berjanji akan memenuhi beberapa alat-alat dan bahan pendukung kinerja lainnya supaya alat-alat laboratorium yang ada di UPTD PPMHP bisa lebih optimal lagi pemanfaatannya.
“Kita berharap nanti peralatan kita ini bisa kita optimalkan kembali, sehingga manfaatnya itu bisa lebih dirasakan oleh masyarakat. Jika masih ada yang kurang kita nanti akan mensupport agar bisa beroprasi dengan baik lagi,” lanjut Aliman.
Kepala UPTD PPMHP T. Nurmahdi, S.Pi, M.Si melalui Kasubbag TU Isra Ulyacita, SP. MM membenarkan bahwa ada beberapa alat-alat laboratorium yang saat ini kurang optimal dalam pengoperasiannya untuk pengujian, seperti pengujian terhadap uji mikro biologi, kimia dan organoleptik.
“Kita disini menggunakan (17025:2017) tentang standard laboratorium pengujian dan kalibrasi, ini alat-alat cukup bagus dan canggih namun kurang berfungsi karna ada penggunaan KIT yang memang penggunaannya harus diganti secara berkala agar tidak kadaluarsa,” Terang Kasubbag TU UPTD PPMHP Isra Ulyacita.
Dalam setiap pengujian diperlukan berbagai KIT, salah satunya seperti KIT yang kita gunakan pada alat HPLC, agar hasilnya terbaca baik dan benar di layar monitor dengan menggunakan software. Maka KIT digunakan harus dalam kondisi yang baik dan tidak kadaluarsa.
“KIT-KIT itu sangat kita butuhkan, dan biasanya berasal dari luar negeri. Selain memakan waktu yang lama saat pemesanan harganya juga cukup mahal dan itu tidak bisa tercover dengan dana APBA yang terbatas,” sambungnya.
UPTD merupakan garda terdepan dalam penghasil PAD disatu daerah. Tadi Kadis sudah berkomitmen untuk menambah anggaran untuk tahun depan khusus untuk pembelian alat-alat atau reagan agar kita dapat melakukan pelayanan lebih optimal terhadap masyarakat.
Selama ini masyarakat/ perusahaan yang ingin melakukan pengujian terhadap ikan-ikan yang ingin di kirim keluar untuk beberapa pengujian yang belum optimal dilakukan di UPTD PPMHP harus melakukan pengujian ke Medan.
"Dan ini sangat disayangkan karna PDA selama ini masuknya ke Medan, selain juga masuk via PPMHP,” tuturnya. (mc/10/toeb)