:
Oleh MC PROV ACEH, Selasa, 22 Februari 2022 | 15:33 WIB - Redaktur: Juli - 263
Banda Aceh, InfoPublik - Pemerintah dalam kurun 2015-2020 melakukan pemasangan 24.298 jaringan gas rumah tangga untuk masyarakat miskin dan pedagang kecil di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Aceh.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh Mahdinur, melalui Kabid Migas, Dian Budi Dharma menyebutkan bahwa banyak keuntungan yang didapatkan dari jaringan gas tersebut.
“Cukup banyak keuntungan dari jargas bumi tersebut, terutama untuk bahan bakar rumah tangga,” kata Budi Dharma, Senin (21/2/2022).
Salah satu keuntungan, kata Budi Dharma, yaitu harga gas jargas lebih murah dari LPG 3 kilogram. Selain itu, warga juga tak perlu mengantre untuk membeli gas tersebut di pangkalan tingkat gampong atau kecamatan.
Kata Budi Dharma, jika diasumsikan penggunaan rata-rata gas LPG rumah tangga sederhana adalah 4 tabung LPG 3 kg per bulan, maka biaya energi yang dikeluarkan oleh rumah tangga sederhana dengan harga eceran tertinggi (HET) di pangkalan Rp18 ribu x 4 adalah Rp72 ribu, untuk LPG subsidi.
Sedangkan untuk LPG non subsidi (LPG 12 kg), tambah Dian Budi, biaya yang dikeluarkan oleh rumah tangga sekitar Rp150 ribu per bulannya.
“Apabila digunakan gas rumah tangga yang saat ini harganya Rp4.250/meter kubik, maka pengeluaran untuk rumah tangga per bulan untuk penggunaan LPG sebesar 12 kg x 1,25 x 4.250 adalah Rp63.750,” ujarnya.
Selain itu, katanya, pembangunan jargas juga dapat meningkatkan keuntungan usaha golongan lemah seperti usaha rumah tangga pembutan kue, penjual gorengan, dan warung-warung kopi sederhana.
“Dengan adanya jargas ini, maka biaya produksi para pedagang kecil ini akan berkurang, sehingga bisa mendapat untung yang maksimal,” kata Budi Dharma.
Di sisi lain, tambah dia, pembangunan jaringan gas tersebut juga sebagai upaya pengurangan ketergantungan terhadap gas LPG 3 kg, sehingga tidak lagi terjadi antrean.
Selain itu, tambah Budi Dharma, pemasangan jargas ini juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, khususnya sektor ESDM/Migas.
“Pemasangan jaringan gas ini adalah bukti keberpihakan pemerintah kepada masyarakat yang disesuaikan dengan potensi sumber daya alam di daerahnya," tutur Budi Dharma. (mc/09)