Kepala Puskemas Kasongan II Klarifikasi Kabar Penolakan Pasien COVID-19

:


Oleh MC Provinsi Kalimantan Tengah, Selasa, 22 Februari 2022 | 07:26 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 195


Katingan, InfoPublik – Kepala Puskesmas Kasongan II dr Enny Yunita Harianti memberikan klarifikasi pemberitaan terkait penolakan pemberian obat COVID-19 yang sempat ramai belum lama ini.

Menurutnya, petugas pelayanan yang menerima warga pada hari Sabtu, 19 Februari 2022 lalu bukan dirinya selaku Kepala Puskesmas. Tapi dokter lain yang hampir mirip namanya.

Pihaknya membantah kalau menolak memberikan obat COVID-19 pada warga tersebut. Menurutnya hanya terjadi kesalahpahaman antara petugas dan warga.

“Ini hanya kesalahpahaman saja, jika memang terkonfirmasi posisitif COVID-19, pasti kami layani. Tanpa biaya. Tidak usah bayar, karena itu memang ditanggung pemerintah,” ujar dr Enny di ruang kerjanya, Senin (21/2/2022).

Dijelaskannya, kesalahpahaman yang terjadi itu akibat miskomunikasi antar petugas dan warga yang saat itu datang sudah selesai jam pelayanan.

Untuk diketahui orang tua pasien bernama Dani saat itu datang ke Puskesmas Kasongan II sekira pukul 10.30 WIB.

Sedangkan menurut penuturan kepala Puskemas, jam kerja pihaknya selama pandemi mengalami penyesuaian jam masuk kerja, untuk hari Senin-Kamis dari pukul 08.30 -11.00 WIB, Jumat dan Sabtu 08.30-10.30 WIB.

Selain itu, ia juga menjelaskan dari pengakuan petugas Puskesmas yang saat itu menerima warga tersebut.

Keluarga pasien yang ingin mengambil obat tersebut anaknya tidak terdaftar dalam laporan mereka sebagai pasien COVID-19.

“Keluarga pasein datang di luar jam kerja, tidak membawa pasiennya dan tidak membawa surat keterangan serta diaplikasi pun tidak muncul sehingga tidak bisa dilayani,” jelasnya.

Ditanya mengenai sikapnya sebagai pimpinan terhadap tindakan dokter tersebut, menurut Enny nanti akan mereka diskusikan langsung dengan yang bersangkutan.

“Jika terbukti ada penolakan pemberian obat pasti kami akan tindaklanjuti, memang dari informasi yang saya dapatkan tidak ada penolakan. Sebab kami selama ini tidak pernah menolak pasien. Jika pun tidak ada obat, pasti kami sampaikan seperti itu,” ucapnya.

Dr Enny juga menyebutkan kejadian ini juga menjadi bahan masukan dan evaluasi bagi pihaknya dalam memberikan pelayanan ke masyarakat.

“Ini menjadi masukan bagi kami dalam memberikan pelayanan agar berkomunikasi lebih baik dengan masyarakat, kami juga berharap masyarakat tau bagaimana prosedur dan waktu pelayanan di tengah pandemi,” pungkasnya.

Diakhir, dirinya minta dukungan kepada para nakes di tengah pandemi sekarang ini terus berjuang melawan COVID-19.

(Mitra Diskominfo Kalteng/Ay)