:
Oleh MC KAB BOVEN DIGOEL, Selasa, 15 Februari 2022 | 17:15 WIB - Redaktur: Tobari - 557
Boven Digoel, InfoPublik - Martina Tingge, salah satu Mama Papua yang menjadi penggerak seni dan budaya di Kabupaten Boven Digoel.
Di temui di gedung sanggar Munggon miliknya Selasa (15/2/2022), mama Martina Tingge menyampaikan bahwa aktivitas tersebut sudah dimulai sejak tahun 1997 dengan melaukan sosialisasi dari kampung ke kampung serta rumah ke rumah guna mencari data tetang agama dan budaya.
Adapun selama beberapa tahun berjalan selain melakukan sosialisasi, Mama Martina juga mengumpulkan para orang-orang tua dalam beberapa pertemuan guna saling memberikan pemahaman satu sama lain.
Setelah saling memberi pemahaman maka dimulai pembangunan rumah adat pada tahun 2010 dan diresmikan oleh pemerintah daerah kabupaten Boven Digoel pada tahun 2012.
Mama Tingge berkata bahwa peresmian tersebut sekaligus menjadi hari lahirnya budaya di kabupaten Boven Digoel dan oleh pemda setempat dirinya dijadikan sebagai contoh bagi kelompok-kelompok adat yang berada di Kabupaten Boven Digoel.
"Setelah itu saya mendapatkan penghargaan dari pemerintah berupa rumah sanggar yang dibangun sampai selasai tahun 2013 dan dibuat peresmian," ujarnya.
Dengan adanya bangunan sanggar tersebut sangat membantu mama Martina untuk menjalankan pekerjaannya dalam menghasilkan produk-produk seni dan budaya dar Kabupaten Boven Digoel.
Adapun produk yang dihasilkan seperti Noken, hiasan kepala, serta aksesoris lainnya tersebut sudah banyak di dibeli baik oleh mahasiswa, pengunjung serta tamu dari daerah lain bahkan sampai di bawah ke Jakarta untuk dimuseumkan.
Selain diperjualbelikan, Ia juga menyampaikan bahwa aksesoris tersebut ada yang disewakan apabila akan diselenggarakannya kegiatan atau acara-acara yang memerlukan perlengkapan seni dan budaya.
Dikatakannya pula bahwa mereka pernah 4 kali tampil saat pameran pada festival di Jayapura dengan membawakan produknya serta tarian daerah dan cerita rakyat.
Selain itu mama Martina Tingge juga tergabung dalam Dewan Kesenian Tanah Papua Kabupaten Boven Digoel yang terbentuk pada akhir tahun 2019 lalu.
"Kebetulan saya sudah bergabung, ada satu hal yang kami sudah lakukan yaitu pesta adat dan kedua kami buat aturan-aturan penetapan nilai-nilai alat budaya, pekerja budaya untuk diatur menurut undang-undang," ujarnya.
Harapannya kepada masyarakat Kabupaten Boven Digoel khususnya para pemuda agar selalu hadir dan terlibat dalam setiap dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.
"Orang main tarian itu perhatikan mereka punya kaki, gerakan, perhiasan, lagu-lagu itu diperhatikan, ditiru, bergabung ikut bermain," katanya.
Lanjutnya, Dan lebih penting kepada anak sekolah, harus ada jadwal ke sanggar untuk pengenalan, ke tempat wisata untuk pengenalan dan itu harus. (MC Boven Digoel/Angga/toeb)