IAIN Takengon Wisuda Ratusan Sarjana dan Mgister

:


Oleh MC Kab Aceh Tengah, Selasa, 28 Desember 2021 | 20:55 WIB - Redaktur: Kusnadi - 495


Takengon, InfoPublik - Di penghujung tahun 2021 ini, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Takengon kembali menggelar wisuda bagi 582 orang lulusan jenjang Strata-1 (S1) dan Pascasarjana (S2). Acara wisuda yang diawali dengan rapat senat terbuka tersebut digelar di halaman kampus IAIN setempat, Selasa (28/12/2021).

Ketua panitia rapat senat terbuka, Lukmanul Hakim dalam laporannya menjelaskan, dari 582 wisudawan/wati yang diwisuda hari ini itu terdiri dari lulusan magister/pascasarjana atau strata-2 sebanyak 51 orang dan strata-1 Fakultas Tarbiyah sebanyak 350 orang serta Fakultas Syari’ah, Dakwah dan Ushuluddin sebanyak 181 orang.

Sementara itu, Rektor IAIN Takengon, Dr. Zulkarnain, mengatakan IAIN Takengon mengelola sebanyak 15 program studi termasuk satu program pasca sarjana dan telah mengsusulkan tiga prodi baru untuk program magister.

"Program pasca sarjana ini sudah sangat lama dinantikan oleh seluruh stakeholder dan masyarakat di wilayah tengah Aceh di 5 kabupaten yaitu Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara dan Nagan Raya. Kami berharap program studi baru ini semakin memperkuat kapasitas layanan dan tatakelola kelembagaan di IAIN Takengon” ungkap Zulkarnain.

Lebih lanjut Zulkarnain menyampaikan pesan kepada para wisudawan, kampus merupakan rumah ide bagi para mahasiswa, kampus menjadi tempat mengkaji, kampus merupakan gudang solusi dari berbagai permasalahan. Untuk itu sangat diperlukan sinergi dan kerja sama dalam semua aspek, baik Sumber Daya Manusia (SDM) dosen, mahasiswa maupun alumni.

“Selama ini kalian sudah berada di rumah ide, hari ini kalian menjadi alumni, bukan berarti berpisah dengan rumah ide, harus lebih kuat serta lebih merekat mencari rumah ide yang baru lebih tinggi jenjangnya, kalau yang hari ini diwisuda S1 kejarlah S2 dan yang hari ini sudah dinyatakan lulus S2, berupayalah untuk meraih S3” pesan Rektor.

Zulkarnain juga meminta, kepribadaian dan kecendikiawanan yang telah ditanam selama menuntut ilmu di IAIN Takengon untuk disebar luaskan, alumni diharapkan menjadi panutan serta tempat masyarakat mecari solusi, mengembangkan pemikiran dan ide inovasi kreativitas.

“Tolong, jaga nama baik almamater, berikan pemikiran konstruktif dan kembangkan rumah ide, khususnya yang ada di wilayah tengah Aceh" harapnya.

Saat ini, IAIN telah bekerja sama dengan penyedia jaringan internet untuk kampus II yang berada di Desa Mulie Jadi, Kecamatan Silih Nara dan kebutuhan jaringan internet itu sudah terpasang dan siap digunakan untuk mendukung aktifitas civitas akademika.

Sementara untuk peningkatan kapasitas aparatur, khususnya untuk Program Pengembangan Madrasah, pihak IAIN Takengon akan menandatangani dua Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kankemenag Aceh Tengah dan Kemenag Bener Meriah, selanjutnya akan diikuti Gayo Lues serta Aceh Tenggara.

“MoU ini nantinya akan ditindaklanjuti oleh dekan Fakultas Tarbiyah dengan tiga madrasah di masing-masing kabupaten akan menjadi sarana pengembangan ilmu. Tahun ini kita juga sudah mengusulkan IAIN menjadi kampus pelaksana program Pendidikan Profesi Guru (PPG), karena di Aceh saat ini program ini baru ada di UIN Ar Raniry Banda Aceh, sementara di wilayah tengah belum ada" lanjutnya.

Rektor juga menjelaskan, pihaknya sedang berupaya melengkapi persyaratan untuk dapat menjadi penyelenggara PPG.

Dari segi sumberdaya manusia dosen, IAIN Takengon sudah sangat memadai, saat ini, satu-satunya perguruan tinggi negeri di Dataran Tinggi Gayo ini sudah memiliki 36 dosen bergelar doktor, menyusul 26 calon doktor pengiriman dari kampus sedang dalam tahap penyelesaian, ditambah 2 orang calon doktor melalui beasiswa LPDP dan satu orang dan mandiri satu orang. Secara keseluruhan sebanyak 28 orang dosen yang sedang menyelesaikan program doktor.

Dengan keberadaan SDM dosen saat ini, Zulkarnain optimis, IAIN Takengon akan mampu mengembangkan beberapa program studi baru dan program kerjasama khusus dengan berbagai pihak. (Fathan Muhammad Taufiq/MC Aceh Tengah)