:
Oleh KAB. PASAMAN BARAT, Jumat, 24 Desember 2021 | 12:05 WIB - Redaktur: Juli - 260
Pasaman Barat, InfoPublik - Wakil Bupati Pasaman Barat (Pasbar), Risnawanto menghadiri panen raya padi biofortifikasi bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Albasiko 1 Kinali di Jorong Bunuik, Nagari Kinali Kecamatan Kinali, Selasa (21/12).
Hadir dalam panen raya tersebut, Samsul Bahri anggota DPRD Sumbar, Dedi Lesmana anggota DPRD Pasbar, Staf ahli bidang agama Adrianto, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan holtikultura dan peternakan drh. Dodi, Camat Kinali Bona Fatwa dan stakeholder terkait lainnya.
Wakil Bupati Pasbar Risnawanto mengatakan petani Bunuik Nagari Kinali merupakan salah satu pendukung pangan Kabupaten di Pasbar. Budi daya padi Biofortifikasi ditujukan untuk penyediaan beras yang kaya gizi, terutama untuk mengatasi kondisi stunting.
Ia menambahkan, bahwa kebutuhan manusia terdiri dari tiga yakni kebutuhan pangan, sandang dan papan. "Kebutuhan pangan ini harus terpenuhi dengan baik, apalagi saat ini sudah ada padi Biofortifikasi yang dikatakan bisa mencegah stunting," ungkap Risnawanto.
"Saya lihat di Jorong Bunuik Nagari Kinali ini luas lahan pertaniannya ada sekitar 300 ha dan jumlah petani 600 orang. Bisa dikatakan Gapoktan ini sebagai penyumbang swasembada pangan yang cukup besar di Pasbar," katanya.
Untuk mendukung itu lanjutnya, tentunya perlu dukungan dan perhatian dari pemerintah, karena yang hadir pada kegiatan panen raya tersebut juga ada anggota eksekutif dan legislatif, untuk itu diharapkan petani mendapatkan perhatian lebih.
Wabup mengatakan, akan membangun jalan tani pada anggaran 2022 mendatang. Ia menilai keberadaan jalan tersebut sangat membantu dan mendukung kesuksesan petani.
"Kalau untuk jalan tani, tahun 2022 mendatang sudah kita anggarkan pembangunannya, karena jalan tani ini merupakan salah satu pendukung atau akses bagi petani menuju kesuksesan. Untuk itu, pertahanan hasil panen kita yang cukup tinggi ini dan terus ditingkatkan," harapanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan, Drh. Dody San Ismail mengatakan bahwa pengembangan padi biofortifikasi yang merupakan salah satu program prioritas nasional Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden K.H Ma’aruf Amin. Di Kabupaten Pasaman Barat terdapat 100 hektar lahan padi biofortifikasi yang dikelola oleh lima kelompok tani.
“Proses penanaman benih sudah dimulai pada September, panen 21 Desember 2021 ini," katanya.
Ia menambahkan, program pengembangan dan penanaman padi Biofortifikasi di Pasbar sangat disambut baik oleh petani. Terlebih lagi, padi biofortifikasi ini memiliki kandungan gizi tinggi sehingga dapat membantu mengatasi kekurangan zat besi pada masyarakat.
"Pengembangan budidaya padi biofortifikasi atau Inpari IR Nutri Zinc telah dilakukan sejak 2020 di beberapa daerah yang memiliki prevalensi balita stunting tinggi. Tahun ini, Pemerintah melalui Kementerian Pertanian menargetkan pengembangan padi biofortifikasi sebanyak 46 hektar di 26 provinsi," ujarnya.
Kemudian lanjutnya, pengembangan varietas padi yang memiliki kandungan sumber mineral atau zinc (Zn) tersebut merupakan terobosan dalam penanggulangan kekerdilan (stunting) di Indonesia. Dengan kandungan zinc mencapai 34,51 ppm, padi bifortifikasi diklaim bisa mengoptimalkan pertumbuhan tinggi dan berat anak.
"Selain panen raya, kita sudah melakukan kegiatan Optimalisasi dan Peningkatan Indeks Pertanaman (OPIP) Kegiatan IPDMIP yang dibiayai oleh hibah dari pemerintah pusat ke Daerah Irigasi Batang Bunut kerjasama dengan IFAD, ADB," kayanya.
Ia menambahkan, kegiatan IPDMIP ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2018. Dengan fokus kegiatan dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Pasbar dengan peningkatan kapasitas SDM Petani dan Kelembagaan Petani dengan metode penyuluhan pertanian seperti Sekolah Lapang, Demonstrasi Cara, Demonstrasi Plot teknologi teknologi yang di rekomendasikan oleh Balitbangtan Kementerian Pertanian.
Selain itu, Ketua Gapoktan Albasiko 1 Kinali, Samsuri menjelaskan jika produksi padi di kelompok nya berkisar 6,9 ton per ha. Ia berharap kepada Pemda dan anggota DPRD agar tetap memperhatikan petani sehingga bisa menjadi petani sukses.
"Kami mohon dukungan dari semua pihak agar Gapoktan Albasiko 1 ini sukses. Kami juga mohon dukungan untuk membangun Musala Gapoktan Albasiko 1 ini tetap berjalan tentu dengan bantuan dari kita semua," katanya.
Selanjutnya dalam kegiatan itu, juga dilakukan peletakan batu pertama Musala Gapoktan Albasiko.