:
Oleh KAB. PASAMAN BARAT, Rabu, 24 November 2021 | 11:24 WIB - Redaktur: Juli - 247
Pasaman Barat, InfoPublik - Pemerintah telah menempatkan kaum perempuan sebagai partner dan sumber daya bagi pembangunan, dengan kata lain, perempuan terintegrasi sepenuhnya dalam derap pembangunan nasional.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Pasaman Barat (Pasbar) Risnawanto, saat membuka sosialisasi Peringatan ke-93 Hari Ibu di Kabupaten Pasaman Barat dengan mengusung tema 'Urgensi Kemampuan Literasi Digital Untuk Meningkatkan Peran Ibu dalam Keluarga dan Masyarakat, di Aula Kantor Bupati Pasaman Barat, Selasa (23/11/2021).
Di Indonesia, hari ibu diperingati pada 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional. Hari ibu, menjadi sebuah tonggak sejarah wujud perjuangan emansipasi wanita. Banyak hal yang harus dimaknai dan direnungkan dalam peringatan hari ibu.
"Sejenak kita ingat kembali dari sejarah pahlawan nasional wanita Indonesia, yang berperan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia seperti Rohana Kuddus dari Padang, Sumatra Barat sebagai kaum wanita yang berperan memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia sekaligus harkat, martabat seorang ibu," tutur dia.
Selain itu, Cut Nyak Dien, pahlawan nasional wanita yang berjuang bersama suaminya mempertahankan tanah Aceh agar tidak direbut Belanda. "Begitu pun Dewi Sartika dari Jawa Barat dan lebih terkenal lagi R.A. Kartini dan banyak kaum ibu lainnya," lanjut Risnawanto.
Konsep ini memberikan porsi kepada kaum perempuan, untuk lebih eksis meningkatkan peran sertanya dalam pembangunan menuju bangsa yang sejahtera dan penuh kedamaian.
Ia melanjutkan, pada masa sekarang ini momentum kebangkitan peran perempuan dalam mewujudkan emansipasi, yaitu perempuan berada dibaris terdepan sebagai penggerak utama pembangunan. Perempuan memiliki peran penting baik dalam bidang politik maupun keluarga dalam mempersiapkan generasi emas anak bangsa.
Hal serupa disampaikan Ketua GOW Pasbar Fitri Risnawanto, perempuan memiliki peran yang sangat penting baik sebagai istri pendamping suami, sebagai ibu pendidik anak, juga sebagai perempuan penopang ekonomi rumah tangga.
"Dalam mendampingi suami tentunya kita harus bisa memantaskan diri menjadi tempat yang nyaman bagi suami, dan baik buruknya anak tentu tergantung pada peran seorang ibu," kata Fitri Risnawanto.
Sementara, Kadis DPPKBP3A Anna Rahmadia menjelaskan, frekuensi penggunaan Internet dalam masyarakat meningkat sejak masa pandemi. Hal ini disebabkan oleh rendahnya mobilitas dalam melakukan kegiatan di luar rumah, dan meningkatnya kegiatan dalam mengakses informasi melalui gadget, salah satu di antaranya ialah untuk sekolah daring. Anak-anak harus dipantau dalam hal perkembangannya terutama dalam penggunaan teknologi.
"Saya yakin hampir semua ibu-ibu menghadapi permasalahan ini, memantau anak-anak dalam hal penggunaan gadget ketika sekolah daring," ucap Anna Rahmadia.
Sosialisasi ini, merupakan salah satu cara untuk mengurangi gaptek di bidang teknologi informasi pada kalangan ibu-ibu. Sosialisasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi digital seorang ibu dalam perannya sebagai orang tua dalam mengasuh anak, sehingga lebih mampu mengambil sisi positif sekaligus melindungi dari sisi negatif dari kemajuan teknologi.
Turut hadir dalam sosialisasi ini, Wakil Ketua BKOW Provinsi Sumatra Barat Ely Ditra, Sekretaris BKOW Hallen A, Ketua Organisasi Wanita se-Sumatra Barat, dan stakeholder terkait lainnya.