Kementerian Kominfo Fasilitasi Panen Raya Gerakan Petani Digital 4.0 di Timbo Abu Kajai Pasbar

:


Oleh KAB. PASAMAN BARAT, Jumat, 19 November 2021 | 10:28 WIB - Redaktur: Kusnadi - 345


Pasaman Barat, InfoPublik - Perkembangan teknologi saat ini makin pesat ke arah serba digital, Seiring perkembangan zaman, petani dituntut untuk memahami kemajuan teknologi, sehingga hasil produksi pertanian bisa meningkatkan. 

Untuk mengaplikasikan itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Direktorat Ekonomi Digital melakukan implementasi Gerakan Petani Digital 4.0. Hal ini dibuktikan dilakukannya Panen Raya Gerakan Petani Digital 4.0 di Jorong Timbo Abu Nagari Kajai Kecamatan Talamau, Kamis (18/11).

"Program ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan bisnis pada setiap rantai nilai pertanian melalui pemanfaatan teknologi digital yang menargetkan petani dengan komoditas tanaman pangan seperti padi dan jagung serta tanaman hortikultura seperti cabai dan bawang merah," kata Semuel Abrijani P, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (APTIKA), Kominfo.

Semuel Abrijani P menjelaskan bahwa gerakan petani digital 4.0 merupakan upaya dari Kementerian Kominfo sebagai fasilitator dan akselerator dalam meningkatkan adopsi teknologi digital di sektor pertanian sebagai langkah untuk mewujudkan Indonesia yang siap menjadi negara digital dan turut andil dalam akselerasi.

"Pada tahun 2021 ini, program tersebut kita dilaksanakan di beberapa lokasi yaitu Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Pasaman Barat, dan Kabupaten Malang," jelasnya.

Ia menjelaskan, Gerakan Petani Digital 4.0 di Kabupaten Pasaman Barat, sebelumnya telah diimplementasikan pada pertengahan tahun 2021 di Kecamatan Talamau. Kegiatan ini memfokuskan pada pemanfaatan teknologi digital dalam rantai nilai budidaya melalui pemanfaatan alat sensor tanah dan cuaca yang dapat memberikan informasi di lingkungan pertanian secara real time seperti suhu udara, curah hujan, arah angin, kelembapan tanah, suhu tanah, PH tanah, hingga electrical conductivity.

"Untuk itu, parameter parameter tersebut sangat dibutuhkan untuk mengetahui kebutuhan tanaman secara lebih presisi sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan produktifitas hasil panen," ucapnya.

Dijelaskan, rangkaian program ini dimulai sejak pemasangan alat Internet of Things (IoT) sensor tanah dan cuaca, pendampingan petani dalam penggunaan teknologi digital, hingga pengambilan baseline data pertanian setempat untuk bisa membantu memberikan rekomendasi tindakan yang diperlukan seperti jumlah air yang diperlukan tanaman, jenis pupuk yang dibutuhkan, hingga rekomendasi waktu pemupukan (Good Agriculture Practice).

"Upaya ini dilakukan sesuai arahan Presiden Republik Indonesia pada Agustus 2020 tentang peningkatan infrastruktur digital, transformasi digital di sektor-sektor strategis, percepatan integrasi pusat data nasional, kebutuhan SDM talenta digital, dan skema regulasi pembiayaan transformasi digital," katanya.

Di samping itu, kata dia, Gerakan Petani Digital 4.0 terselenggara atas kerjasama dari berbagai stakeholder seperti Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, Akademisi, Startup Digital, dan peran serta aktif dari petani daerah setempat pada pegelaran Panen Raya Gerakan Petani Digital 4.0 ini.

"Besar harapan saya bahwa program ini dapat dilakukan bersama-sama oleh seluruh pihak, dengan komitmen untuk menciptakan ekosistem pendukung implementasi teknologi digital sektor pertanian yang berkelanjutan," tutup Semuel Abrijani P.

Sementara itu, Bupati Pasaman Barat diwakili oleh Kepala Dinas Kominfo Edy Murdani, mengatakan bahwa Pasbar merupakan salah satu dari tiga wilayah yang ditetapkan untuk panen raya.

"Di era digitalisasi saat ini, mau tidak mau suka tidak suka kita harus berurusan dengannya. Dengan aplikasi atau alat pertanian bisa mencek kesuburan tanah. Semoga dengan program ini, Talamau bisa panen tiga kali dalam setahun karena selama ini sudah maju dari satu kali setahun menjadi dua kali. Sekarang dengan program ini bisa tiga kali setahun,"katanya.

Turut hadir perwakilan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Dr.Rachmat, S.Si, M.Si selaku Koordinator Padi Irigasi dan Rawa, Kepala Bidang Penyuluhan Kabupaten Pasaman Barat serta pakar pertanian dari Universitas Muhammadiyah Bandung, Widhi Netraning Pertiwi.