:
Oleh KAB. PASAMAN BARAT, Kamis, 18 November 2021 | 11:09 WIB - Redaktur: Kusnadi - 165
Pasaman Barat, InfoPublik - Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) menggelar rapat koordinasi (rakor) gerakan keluarga sehat, tanggap dan tangguh bencana dalam mengupayakan penduduk tumbuh dan seimbang, Rabu (17/11) di Aula Kantor Bupati Pasaman Barat.
Rakor dipimpin dan dibuka langsung oleh Bupati Pasaman Barat Hamsuardi dan juga dihadiri Staff Ahli Bidang Agama Adrianto, Ketua TP.PKK Ny. Titi Hamsuardi, Ketua GOW Ny. Fitri Risnawanto, Kadis DPPKBP3A Anna Rahmadia, para Kepala OPD, Kabag, Camat se Kab Pasbar, Wali Nagari, Ketua Organisasi Wanita beserta Pengurus, PKK Kecamatan dan Nagari, Kepala Puskesmas se Kecamatan Pasbar, Bidan, Penyuluh dan Petugas KB, dan Stakeholder terkait lainnya.
Bupati Hamsuardi mengatakan Rakor Gerakan Keluarga Sehat, Tanggap dan Tangguh Bencana merupakan kegiatan penting. Selain bencana alam seperti banjir dan longsor, bencana dalam unit terkecil yaitu keluarga juga harus diperhatikan.
"Hari ini kita melaksanakan kegiatan yang penting yakni rakor gerakan keluarga sehat tanggap dan tangguh bencana. Tentunya tanggap dan tangguh terhadap bencana selain bencana besar yang masih kita hadapi akhir-akhir ini seperti banjir, longsong dan sebagainya kita juga harus berpikir sejauh mana kita tanggap bencana untuk diri pribadi dan keluarga sebagai bagian terkecil seperti perceraian, kekerasan dalam rumah tangga dan lain sebagainya," ucap Hamsuardi.
Bupati Hamsuardi menambahkan, semua bidang termasuk ekonomi, pendidikan dan kesehatan harus dihadapi dengan tangguh total. Untuk itu ia berharap, semua pihak dapat mencarikan solusi terbaik dalam memperkuat pembangunan keluarga. Terutama dimasa pandemi, target vaksin harus digalakkan untuk mencapai pribadi dan keluarga yang sehat dan tangguh.
Disamping itu, Ketua TP.PKK Ny. Titi Hamsuardi menyampaikan bahwa tujuan pembangunan keluarga adalah mewujudkan keluarga yang berkualitas yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, yang bercirikan keluarga yang sejahtera, sehat, memiliki jumlah anak ideal, harmonis dan bertaqwa kepada Allah SWT.
Pembangunan keluarga, lanjut Titi, menjadi salah satu isu pembangunan nasional yang menekankan pada pentingnya penguatan ketahanan keluarga, perlindungan dan pemberdayaan keluarga sebagai unit terkecil.
"Pembangunan keluarga adalah upaya kita dalam mewujudkan keluarga yang berkualitas, berketahanan, dan sejahtera dalam lingkungan yang sehat pada setiap tahapan kehidupan," ujar Ny. Titi Hamsuardi.
Ia menambahkan, adanya tantangan pembangunan keluarga di Kabupaten Pasaman Barat saat ini diantaranya masalah perceraian, masalah stunting, perkaniwanan usia dini, kemiskinan, kekerasan dalam rumah tangga, kasus hukum pada anak dan penyalahgunaan narkoba.
Untuk itu, dalam meningkatkan pembangunan keluarga yang berkualitas harus diperhatikan oleh semua pihak. Tim Penggerak PKK menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dalam mensukseskan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (bangga kencana).
Selain itu, dr Anna Rahmadia dalam penyampaian laporan rapat berharap agar komitmen para pengelola program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga dapat terwujud, stakeholder dan mitra kerja Kabupaten Pasaman Barat dalam mencapai target dan sasaran tahun 2021 juga dapat terwujud.