Nagari Aia Gadang Adakan Pelatihan bagi Kader Posyandu dan BKB

:


Oleh KAB. PASAMAN BARAT, Selasa, 9 November 2021 | 20:28 WIB - Redaktur: Tobari - 225


Pasbar, InfoPublik - Pemerintah Nagari Aia Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) mengadakan kegiatan pelatihan bagi kader posyandu dan kader Bina Keluarga Balita (BKB) se nagari Aia Gadang.

Pelatihan dilakukan mulai dari 8 sampai dengan 11 November 2021 di aula kantor Wali Nagari setempat. 

Wali Nagari Aia Gadang Jamaris mengatakan kegiatan tersebut merupakan agenda rutin tahunan dari nagari bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader posyandu di Nagari Aia Gadang.

"Kita mulai pembukaan acara tanggal 8 November dan akan berakhir tanggal 11 November. Tujuannya dalam rangka peningkatan kapasitas kader posyandu," ungkapnya.

Menurut Jamaris, peningkatan kapasitas kader dapat menunjang dan meningkatkan peran serta dan eksistensi kader di tengah masyarakat.

"Kader merupakan orang-orang yang harus memiliki kapasitas lebih di tengah masyarakat untuk dapat berkomunikasi dengan baik, mengajak dan memberi contoh yang baik bagi masyarakat," katanya.

Sementara, salah satu narasumber kegiatan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Edy Murdani saat menyampaikan materi pemanfaatan internet positif untuk penyebaran konten positif, memaparkan banyaknya manfaat teknologi yang bisa diperoleh oleh kader di nagari.

Ia menjelaskan, salah satu manfaat teknologi informasi adalah mempermudah dan mempersingkat proses pertukaran informasi, meningkatakan efektifitas dan efisiensi pekerjaan dan memumbuhkan inovasi di berbagai bidang.

"Manfaat yang paling kental dari teknologi informasi yakni mampu melahirkan inovasi di berbagai bidang, seperti pemanfaatan fungsi media sosial menjadi sarana berjualan online yang bisa dijadikan sarana penghidupan," katanya.

Edy Murdani mengajak seluruh kader untuk memahami betul pemanfaatan alat komunikasi secara positif seperti gawai dan mengawasi penggunaannya terhadap anak-anak agar tidak terseret kepada hal-hal yang tidak bermanfaat atau berdampak negatif bagi pengguna teknologi tersebut.

"Ibu-ibu kader harus lebih pintar dan paham teknologi agar di rumah dapat melakukan pengawasan terhadap anak-anak yang rentan terkontaminasi konten negatif," jelasnya. (MC Pasbar/toeb)