:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Senin, 18 Oktober 2021 | 14:17 WIB - Redaktur: Juli - 544
Sumbawa Barat, InfoPublik - Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai satu-satunya kabupaten di Indonesia yang berhasil menuntaskan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Penghargaan tersebut diberikan langsung kepada Bupati Sumbawa Barat oleh Managemen MURI, Andre Purwandono di Resto Hanipati Kecamatan Taliwang, beberapa waktu lalu.
Di balik keberhasilan Bupati Sumbawa Barat H.W. Musyafirin dalam meraih penghargaan tertinggi dari MURI tersebut, ada satu sosok kuat dan gigih yang ikut berperan tanpa lelah sehingga KSB meraih keberhasilan.
Dia adalah Benny Tanaya, staf khusus Bupati KSB yang mendampingi H.W. Musyafirin untuk menjalankan program dan mendesign kegiatan dalam pemerintahan sejak 2016 lalu.
Kiprah Benny Tanaya tidak setengah-setengah, ia ikut serta menjadi inisiator terbentuknya Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR), dan melahirkan agen-agen PDPGR sebagai instrumen daerah.
Salah satu program yang menonjol dan berusaha diwujudkan oleh KSB dan Benny Tanaya adalah STBM.
Tanggung jawab Benny Tanaya tidaklah mudah, ia diberi tugas untuk mengolaborasikan pemikiran, ide dan gagasannya tidak lain untuk mewujudkan visi dan missi Bupati.
"Saya sebelumnya hanya aktivis jalanan, aktivis buruh, pekerja sosial dan jurnalis di KSB," ungkap Benny Tanaya, saat ditemui di Taliwang, Minggu (17/10/2021).
Sejak diberi amanah mendampingi Bupati KSB H.W. Musyafirin, sebagai staf khusus, ia mencoba dan berusaha membantu mewujudkan cita-cita besar untuk memajukan KSB.
Benny Tanaya dengan H.W.Musyafirin sudah memiliki kedekatan yang erat, keduanya pernah berintegrasi dalam komisi irigasi, pernah bersama di NGO serta berkiprah di Komite pembentukan KSB. "Jadi kami sudah saling kenal satu sama lain dengan sangat baik," tuturnya.
Dia mengaku, menjadi staf khusus Bupati KSB bukanlah hal yang istimewa, tetapi lebih kepada keterlibatan dirinya untuk berkomitmen memajukan KSB bersama-sama.
Agar ide dan gagasan serta tindakan saat menjadi aktivis dapat tersalurkan dengan baik, serta dielaborasikan ke dalam sistem pemerintahan, maka sejak 2016 itulah kiprahnya diwujudkan.
Pada 2016, visi besar setelah terpilih menjadi Bupati Sumbawa Barat saat itu, dia ingin meletakkan dasar-dasar gotong royong sebagai penggerak dalam pemerintahannya. "Gotong royong kemudian kita formalkan menjadi satu instrumen dalam mengelola program, maka lahirlah PDPGR," ujarnya.
Melalui gagasan PDPGR lah, KSB berhasil menuntaskan rumah warga tidak layak jamban. Melalui program jambanisasi sekitar 6.227 rumah warga dibangunkan jambannya.
"Saya sebagai operator PDPGR dan pengelola jambanisasi berkeinginan program ini tercapai dengan baik, dan Alhamdulillah sukses," katanya.
Ia tidak menyangka bahwa komitmen membangun jamban untuk warga tersebut mendapat sorotan dari Dinas Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian PUPR RI sehingga pada 2017 KSB mendapatkan Hibah Air Limbah Setempat (ALS) berbentuk tangki septik sebanyak 18.334 unit untuk meningkatkan kapasitas jamban warga.
"Alhamdulillah pada 2018, KSB berhasil meraih predikat kabupaten bebas buang air besar sembarangan atau Open defecation free (ODF). Kabupaten pertama di NTB dan kabupaten di luar pulau Jawa yang berhasil menuntaskan pilar pertama dari STBM yaitu stop buang air besar sembarangan (BABS)," ungkapnya.
Dari keberhasilan dan kiprah tersebut, Benny Tanaya mendapat tugas langsung dari Bupati KSB untuk menangani bidang STBM dan masuk sebagai bagian dalam Pokja STBM KSB hingga saat ini.
Bermodalkan tekad yang kuat, bekerja dengan tulus, ikhlas dan sungguh-sungguh, itulah kemudian ia membangun komitmen untuk mengawal dan menuntaskan pilar STBM.
Pada 2020, dengan jaringan serta akses yang kuat maupun support dari Unicef, WHO, Bappenas, Kementerian Kesehatan, dan pelaku sanitasi lain di luar NTB, ia tergerak untuk melanjutkan menuntaskan empat pilar yang tersisa.
Lebih lanjut kata dia, dengan koordinasi yang kuat di internal pemerintah KSB, serta bergeraknya instrumen gotong royong, akhirnya komitmen pilar kedua yaitu cuci tangan pakai sabun dan pilar ketiga pengelolaan air minum rumah tangga pun berhasil diwujudkan melalui berbagai strategi.
"Kuncinya adalah koordinasi, karena secara teknis dalam penanganan STBM di organisasi perangkat daerah tidak tercantum dalam nomenklatur daerah atau kebijakan pengelolaan STBM secara umum," ujarnya.
Mengingat STBM ini adalah metode pencapaian dan pemicu kesehatan sebagaimana diatur dalam Permenkes nomor 3 tahun 2014 tentang STBM.
Perjuangan tidak terhenti sampai di situ, setelah Bupati H.W. Musyafirin menang pada pilkada 2020 melawan kotak kosong, perjuangan pun terus dilanjutkan.
Dalam apel pertama Bupati terpilih, H. W. Musyafirin menyampaikan agar dalam 100 hari kerjanya dapat melanjutkan tuntas pilar keempat dan kelima STBM yaitu pengelolaan sampah dan limbah cair rumah tangga. Saat itu, Benny Tanaya mempersiapkan tehnis untuk memulai perjuangan dengan cara terus berkoordinasi dengan berbagai pihak.
Dengan target 100 hari kerja, dua pilar tersebut pun tuntas dengan menggerakkan partisipasi aktif Aparatur Sipil Negara (ASN) dan semua pihak. Sambil menunggu rekrutan baru agen PDPGR tahun 2021.
Hasil tidak mengkhianati usaha, proses panjang dan komitmen untuk menuntaskan lima pilar STBM mendapat perhatian luar biasa.
Gubernur NTB memberikan penghargaan atas capaian tersebut dan itu menjadi modal advokasi untuk dilanjutkan ke Kementerian Kesehatan sebagai wujud dari Komitmen KSB memenuhi syarat layak STBM sesuai Permenkes nomor 3 tahun 2014.
"Kami pun mendaftarkan capaian ini ke Kementerian Kesehatan sehingga 19 Agustus 2021 kita Deklarasi secara bersama-sama disaksikan Menteri Kesehatan RI, Menteri Parekraf RI, Unicef, AKKOPSI dan Wakil Gubernur NTB," katanya.
Melihat potensi ini berpeluang untuk mendapatkan apresiasi lebih tinggi lagi, Benny Tanaya berinisiatif mendaftarkan ke Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). "Setelah melalui verifikasi yang ketat oleh MURI, tidak lama akhirnya MURI mengatakan kita memenuhi syarat mendapatkan rekor," katanya.
Sebuah jawaban yang sangat berharga bagi Benny Tanaya dan bagi masyarakat KSB, sehingga dengan kapasitasnya sebagai staf khusus, ia berkoordinasi secara terstruktur dengan seluruh pihak di pemerintahan untuk rekor MURI.
Di balik kerja keras tersebut, ada banyak pihak yang ikut ambil bagian berkomitmen menuntaskan STBM, agen PDPGR, kepala desa, ketua RT, Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan semua pihak.
Walau di tengah badai kritikan akan potensi kegagalan, Benny Tanaya berprinsip bahwa secuil apapun perbuatan baik pasti akan mendapat hasil terbaik pula.
Atas karya tersebut, Benny Tanaya bangga bisa mempersembahkan yang terbaik di balik amanah yang diberikan Bupati KSB. Ia bersyukur bisa terus berkarya di tengah usia yang masih produktif dan kesehatan yang baik. "Saya ikhlas melakukannya demi masyarakat KSB," ucapnya.
Ia tidak berpikir mendapatkan imbalan ataupun orientasi lain selain mendarmabaktikan dirinya untuk masyarakat KSB yang ia cintai. MC Sumbawa Barat/Feryal.