:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Selasa, 5 Oktober 2021 | 13:35 WIB - Redaktur: Juli - 413
Sumbawa Barat, InfoPublik - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat (NTB) kini turun ke level 1, yang artinya angka penyebaran COVID-19 di KSB sudah melandai.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan KSB, H. Tuwuh S.Ap pada acara Rembuk Aksi Percepatan Penurunan Stunting di Resto Hanipati Kecamatan Taliwang, Selasa (5/10/2021).
Ia mengatakan bahwa, PPKM di KSB sudah turun menjadi level I, dan dia meminta masyarakat agar dapat membantu pemerintah untuk memutus mata rantai COVID-19 dengan cara tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Alhamdulillah per hari ini ada kabar dari pemerintah pusat bahwa KSB sudah masuk zona level I, bersama Lombok Barat," ungkap Tuwuh.
Ia menjelaskan bahwa, sebelumnya pada Juli dan Agustus, COVID-19 di KSB mengalami puncak yang luar biasa, dengan penyebaran COVID-19 dan kematian yang tinggi. "Alhamdulillah kita bisa melaluinya dan saat ini kita sudah masuk zona level 1," ungkap dia.
Dia mengatakan, ternyata varian delta yang dianggap mematikan ada di KSB. Dari 19 varian delta di Pulau Sumbawa, 8 kasus ada di KSB. Namun itu sudah berlalu dan diharapkan pandemi ini segara berakhir.
"Saya berharap kita semua tetap meningkatkan protokol kesehatan. Apalagi dalam beberapa bulan ini akan ada event besar, seperti lomba kasidah, panahan, HUT KSB, dan Festival Taliwang," ungkapnya.
Sampai saat ini, total kasus COVID-19 di KSB mencapai angka 1.315 kasus, di antaranya 1.276 sembuh, 28 orang meninggal dan hanya 11 yang masih diisolasi.
Sementara capaian vaksinasi KSB berada pada urutan kedua di Pulau Sumbawa setelah Kota Bima yaitu mencapai 44,87 persen untuk dosis pertama, di bawah Kota Bima yang telah mencapai angka 46,14 persen. Sementara kabupaten lainnya masih pada angka sekitar 20 sampai 25 persen pencapaian vaksinasi.
Sementara dosis 2, KSB berhasil menempati urutan pertama dalam pencapaian vaksinasi di antara kabupaten/kota di Pulau Sumbawa yaitu pada angka 21,43 persen, sedangkan urutan kedua Kota Bima pada angka 17,52 persen. (MC Sumbawa Barat/Feryal).